Seleksi Anggota KPU Jatim, Kaum Nasionalis Tergeser

Seleksi Anggota KPU Jatim, Kaum Nasionalis Tergeser

SURABAYA - Proses seleksi calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jatim mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan masyarakat. Penasehat Pemuda Demokrat Indonesia (PDI) Jatim Budi Harijanto menyampaikan, banyak kejanggalan pengumuman hasil seleksi administrasi calon anggota KPU Jatim periode 2019-2024. “Aneh, mereka yang lolos, untuk mengikuti tes tulis, tidak ada satupun dari kalangan nasionalis, maupun non muslim,” protes Budi Harijanto, Minggu (18/11). Budi menyayangkan, jika dari 200 peserta yang mendaftar sebagai calon komisioner KPU Jatim, ternyata 60 orang yang lolos tidak ada perwakilan dari kaum nasionalis. Selain itu, Tim seleksi juga diprotes, karena tidak diloloskannya dua orang bergelar doktor dalam seleksi administrasi. Dua orang doktor yang gagal lolos persyaratan administrasi adalah Dr Redi Panuju dan Dr Muzakki. Bahkan sejumlah aktivis nasionalis yang ikut pendaftaran namanya juga dicoret oleh tim seleksi. Menanggapi tudingan miring itu, Ketua Timsel calon anggota KPU Jatim Dr Suko Widodo menyatakan bila dirinya tidak bisa banyak berbuat, karena sistem skoring seleksi administrasi dalam rekrutmen calon anggota KPU Jatim cenderung menguntungkan orang-orang yang pernah menjadi penyelenggara pemilu. “Instrumen seleksi yang ditetapkan KPU RI menempatkan pengalaman mengelola pemilu (pengalaman menjadi anggota KPUD) mendapatkan poin cukup besar,” terang Suko Widodo. Ia mengakui sistem yang dibangun oleh KPU RI, banyak meloloskan sebagian besar lolos mereka yang punya pengalaman sebagai penyelenggara pemilu. “KPU RI menetapkan 60 orang berdasarkan ranking,” kata dia. Dari 200 peserta yang mendaftar calon anggota KPU Jatim, lanjut Suko setelah dilakukan seleksi administrasi hanya ada 60 peserta yang berhak mengikuti tes tulis yang akan dilaksanakan pada Senin, (19/11) hari ini di Gedung AMEC Lantai 4 Ruang CBT 1 dan CBT 2 Kampus A Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Jalan Mayjen Prof Dr Moestopo Surabaya. Dari 60 peserta yang lolos mengikuti tes tulis, 7 orang patahana KPU Jatim, yakni Eko Sasmito, Gogot Cahyo Baskoro, Choirul Anam, Dewita Hayu Shinta, Muhammad Arbayanto, Rochani dan Insan Qoriawan. Selain itu juga ada beberapa komisioner KPU kabupaten/Kota dan mantan komisioner KPU kabupaten/Kota dan mantan Panwaslu Kabupaten/Kota di Jatim. “Komisioner yang terpilih akan bertugas melaksanakan perhelatan pemilu serentak, yaitu Pemilihan Presiden, Pemilihan DPD, Pemilihan DPR RI, DPRD Provinsi dan Pemilihan DPRD Kabupaten/Kota pada 17 April 2019,” pungkas Sukowi. (day/udi)

Sumber: