Politisi PDI Perjuang Dorong Pelaku UMKM Surabaya Go Digital
Surabaya, memorandum.co.id - Menatap era digitalisasi menjadi keniscayaan bagi para pelaku UMKM untuk menyesuaikan dan berkembang mengikuti tren zaman. Terlebih di masa pandemi Covid-19, pelaku UMKM diharapkan kian memperkokoh pijakan. Karena itu, politisi PDI Perjuangan, Agustin Poliana terus membuka ruang pembinaan. Salah satunya bertajuk seminar dengan tema Digitalisasi Membantu UMKM untuk Memulihkan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial dalam Berkebudayaan serta Ketahanan Bangsa. Menurut telaah Agustin, sudah saatnya pelaku UMKM di Surabaya naik kelas. Supaya produk lokal semakin dipercaya oleh masyarakat luas. Dia lantas mendorong agar pelaku UMKM dapat go digital. "Dalam era digitalisasi, penjual dan pembeli tak perlu bertatap muka, cukup nge-share gambar produk sudah dapat menarik minat masyarakat untuk membeli. Kemudahan ini yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UMKM," papar Agustin, Rabu (27/4/2022). Pihaknya mengaku sangat atensi dengan masa depan para pelaku UMKM. Apalagi dua tahun terakhir pelaku UMKM tak berkutik akibat pandemi. Kepedulian Agustin, salah satunya terlihat melalui pembinaan-pembinaan yang dihelatnya. Pemprov Jatim dan Pemkot Surabaya pun, diminta Agustin agar lebih vokal melakukan pendampingan. "Melalui kegiatan ini, kita mendorong agar pelaku UMKM khususnya di Surabaya lebih produktif. Bukan hanya dalam mempertahankan rasa dan mutu saja, tetapi juga dalam meningkatkan kemasan dari produk yang ditawarkan," ujarnya. Di samping dibutuhkan peran pemerintah, dia juga meminta supaya masyarakat turut antusias dalam memajukan UMKM. "Jadi tidak hanya pelaku UMKM saja yang diundang, namun masyarakat atau konsumennya juga dihadirkan dalam ruang seminar ini. Supaya ada timbal balik antara produsen dengan konsumen. Pelaku UMKM jadi tahu perbaikan-perbaikan apa untuk meningkatkan kualitas produk mereka," tandas Agustin. Menurutnya, saat ini UMKM yang ada di Jatim sudah level up. Merambah ke mana-mana. Sebagian telah memanfaatkan kemudahan digitalisasi. Ekspor ke luar Jatim pun tinggi. Agustin lantas mengajak para pelaku UMKM yang lain untuk go digital. Berdagang tanpa harus tatap muka. Hal ini dinilainya lebih efisien dan hemat. "Kelancaran bisnis usaha nantinya tergantung bagaimana mengemas penjualannya. Kalau sudah jago dalam mengemas, maka melalui seminar ini kita dorong untuk terus meningkatkan mutu dan kualitas, agar terus diterima dan kepercayaan masyarakat terus meningkat di era digital," tuntas anggota Komisi C DPRD Jatim ini. Pada kesempatan ini, pakar ekonomi turut dihadirkan dalam seminar yakni, Suwardi dan Moch Unsi Fauzi. Suwardi menjelaskan, dengan go digital para pelaku UMKM bisa lebih menghemat modal karena tidak harus memiliki toko fisik agar produk bisa dikenal. "Go digital juga dibutuhkan untuk memperluas jaringan pemasaran, sehingga bisa merambah ke berbagai wilayah baru. Selain itu, UMKM yang mulai menerapkan go digital sudah terbebas dari keterbatasan sistem distribusi dan pemasaran yang selama ini sering dialami sebagai kendala," urai Suwardi, yang juga ketua LPMK Krembangan Selatan ini. (bin)
Sumber: