PLN Percepat Pembangunan Java Bali Connection 500 kV
Banyuwangi, memorandum.co.id - PLN percepat pembangunan Java Bali Connection 500 kV Project. Salah satu bagian pembangunan dari Java Bali Connection 500 kV (JBC) adalah Saluran Kabel Laut Tegangan Ekstra Tinggi (SKLTET) 500 kV Landing Point Banyuwangi-Gilimanuk yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan Kementrian ESDM pada 3 Januari 2022. PSN ini ditargetkan beroperasi tahun 2025 sehingga dapat memperkuat dan meningkatkan kehandalan sistem kelistrikan Pulau Jawa dan Bali. Saluran Kabel Laut Tegangan Ekstra Tinggi (SKLTET) 500 kV Landing Point Banyuwangi-Gilimanuk merupakan salah satu bagian dari rangkaian pembangunan Java Bali Connection 500 kV yang saat ini dalam upaya proses Perizinan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL) di Kementrian Kelautan dan Perikanan. Dalam upaya percepatan penerbitan PKKPRL, PLN Gandeng Multi Stakeholder dalam pelaksanaan Joint Survey di Lokasi Landing Point 500 kV Banyuwangi, Landing Point 500 kV Gilimanuk dan Koridor Rencana Jalur SKLTET 500 kV Landing Point Banyuwangi-Gilimanuk. Untuk memenuhi kebutuhan sistem tersebut PLN telah merencakan 14 jalur SKLTET 500 kV, dimana 7 jalur kabel laut masuk dalam pembangunan tahap awal dan 7 jalur lainnya akan difungsikan untuk tahap pembangunan selanjutnya, mengikuti perkembangan kebutuhan energi di Pulau Jawa dan Bali. Permohonan PKKPRL ini mencakup luas ruang laut pada keseluruhan koridor kabel laut tersebut. Giat yang dilaksanakan bersama di 7 jalur kabel laut pada tanggal 20-21 April 2022 lalu ini merupakan salah satu tahapan yang wajib dilalui dalam rangka penerbitan PKKPRL. Turut hadir dalam Joint Survey diantaranya Direktorat Jenderal Perhubungan Laut-Kementerian Perhubungan, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Denpasar-Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut-Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan Bali, Balai Taman Nasional Bali Barat- Direktorat Jenderal KSDAE-Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan, Pusat Hidro-Oceanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal), Pangkalan TNI AL Banyuwangi, Satuan Polisi Air Banyuwangi, PT Misi Mulia Petronusa dan PT Pertamina Patraniaga. Di tengah proses transisi pandemi menjadi endemi, tentu saja terjadi lonjakan kebutuhan kelistrikan di berbagai daerah, termasuk di Pulau Jawa dan Bali, sehingga Java Bali Connection 500 kV ini sebagai upaya mitigasi yang kongkrit sehingga akan menjawab permasalahan dengan peningkatan keandalan kelistrikan dalam jangka panjang. Dimana dengan listrik yang andal pastinya akan menyokong pelaksanaan usaha perekonomian masyarakat. Tidak hanya itu, Java Bali Connection 500 kV ini merupakan clean dan green energy sehingga selaras dengan konsep Pemerintah Bali. Direktur Mega Project dan Energi Baru Terbarukan PLN ,Wiluyo Kusdwiharto menuturkan dengan Pembangunan Java Bali Connection 500 kV, nantinya akan mendukung keoptimalan keandalan sistem ketenagalistrikan di Pulau Jawa dan Bali. Untuk itu berbagai upaya percepatan diupayakan PLN agar Java Bali Connection 500 kV dapat beroperasi sesuai target waktu yang ditetapkan. General Manager PLN UIP JBTB, Muhammad Ramadhansyah, mengatakan Joint Survey ini sangat diperlukan dalam upaya Penerbitan Perizinan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL). Dengan perizinan ini nantinya akan mendukung percepatan proses pembangunan Java Bali Connection 500 kV, khususnya pada jalur SKLTET 500 kV Landing Point Banyuwangi-Gilimanuk. "PLN Gandeng Multi Stakeholder besar, baik yang dari Pemerintahan maupun swasta dalam melakukan Joint Survey. Tentunya berbagai upaya ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan Java Bali Connection 500 kV. Sistem Kelistrikan Pulau Jawa dan Bali nantinya dipastikan semakin andal dengan adanya Java Bali Connection 500 kV ini.”, ucapnya. (day/*)
Sumber: