Pedagang Masjid Al Akbar akan Direlokasi ke Lapangan

Pedagang Masjid Al Akbar akan Direlokasi ke Lapangan

Surabaya, memorandum.co.id - Sesuai hasil rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi A DPRD Surabaya, Senin (25/4) siang, pedagang di kawasan Masjid Al Akbar Surabaya (MAS) bakal direlokasi mulai 16 Mei 2022. Ketua Komisi A DPRD Surabaya Pertiwi Ayu Krishna menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyiapkan lahan berupa lapangan yang dapat menampung hingga 800 lebih pedagang kaki lima (PKL). Lahan tersebut berada di sisi utara MAS. "Kami minta pedagang ber-KTP Surabaya, dan juga PKL dari warga Kecamatan Jambangan dan Kecamatan Gayungan diprioritaskan," tegas politisi Golkar ini. Ayu mengaku bakal mengawal proses relokasi tersebut hingga serah terima stan PKL dilakukan. Namun sebelum itu, Ayu mendorong pemkot agar mempersiapkan dengan serius bakal calon lahan yang akan dipakai oleh para pedagang. "Deadline 16 Mei itu harus selesai dan sudah siap digunakan," tegasnya. Ayu menerangkan, lapangan utara yang menjadi tempat tujuan relokasi PKL merupakan milik MAS. Pihak MAS telah merelakan lahannya untuk para PKL yang dikelola oleh pemkot. Lantaran para PKL telah ada sejak 2000. "Para PKL kalau dihilangkan total kan tidak mungkin, nanti malah ambyar ke rumah-rumahnya warga sekitar. Karena itu, pihak MAS menyediakan lahan tersebut sebagai solusi. Namun lahan tersebut bukan sertifikat ya, tapi hak guna bangunan," tegasnya. Sementara itu, Zainal, ketua Paguyuban Bambu Runcing yang mengayomi 90 PKL MAS menyatakan siap untuk direlokasi. Namun dia mendesak agar lahan tersebut layak untuk ditempati para pedagang. Sebab sampai saat ini, pavingisasi belum tuntas dikerjakan. "Kasihan para pedagang, karena kalau hujan dipastikan jembrot (becek, red). Kalau memang tanggal 16 Mei itu harus pindah, maka kita minta lapangan sudah layak untuk dipakai jualan," ujarnya. Begitu juga yang dirasakan oleh Koprol Mudjianto, salah satu PKL MAS yang berdagang sejak awal. Dia berharap tempat baru para pedagang nanti layak untuk ditempati. "Toiletnya bagaimana, akses listriknya untuk lampu, dan keberadaan lahan itu sendiri harus mampu menampung para pedagang," katanya. Sedangkan Camat Jambangan Annita Hapsari menuturkan, saat ini pihaknya tengah fokus melakukan sinkronisasi data para pedagang. Diperlukan pembaharuan data pedagang yang sudah ada sejak 2020. Sembari itu, pihaknya menggeber pavingisasi di lahan relokasi. Sejauh ini, kantor, toilet, hingga saluran air telah rampung dibangun. "Untuk persiapan insyaAllah sudah. Toilet, kantor, saluran air sudah tersedia. Sedangkan paving proses penyelesaian. InsyaAllah relokasi tanggal 16 Mei siap dilakukan," papar Annita. (bin)

Sumber: