Sehari, Dua Kebakaran Terjadi di Kota Marmer

Sehari, Dua Kebakaran Terjadi di Kota Marmer

Tulungagung, memorandum.co.id -Anggota Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Tulungagung bergegas menuju pabrik penyulingan daun cengkeh di Desa Segawe, Kecamatan Pagerwojo pada Minggu (17/4/2022) siang. Kabid Damkar Satpol PP Tulungagung, Gatot Sunu mengatakan, usai menerima laporan terjadi kebakaran di pabrik tersebut, satu unit mobil Damkar dan satu unit mobil supplay air diterjunkan ke lokasi kejadian. "Kita terjun ke lokasi kejadian sekitar pukul 13.35 WIB," ujarnya. Sesampainya di lokasi, bersama polisi dan warga sekitar, petugas damkar langsung berupaya memadamkan api agar tidak menjalar ke bangunan lain. "Hal itu mengingat lokasi pabrik tersebut ada di lingkungan padat penduduk," tambahnya. Gatot menjelaskan, sesuai keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, kebakaran disebabkan karena daun cengkeh kering yang dijemur di bagian atap dekat cerobong asap. Kemudian hembusan angin membuat daun-daun cengkeh kering tersebut menempel di cerobong asap yang panas, sehingga menimbulkan nyala api. "Di sekitar cerobong terdapat tumpukan daun cengkeh kering yang siap disuling. Kemudian terkena panas dari cerobong asap, sehingga terjadi kebakaran," paparnya. Gatot menegaskan, tak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Ditafsir kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Terpisah di waktu hampir bersamaan, sekitar pukul 13.30 WIB kebakaran juga terjadi di wilayah Kecamatan Sendang Tulungagung. Dengan dahsyatnya, si jago merah melahap rumah toko (ruko) milik Arif Suwadianto, warga Desa Geger, Kecamatan Sendang. Informasi dihimpun, kebakaran dipicu konsreting listrik. Warga sekitar tidak berdaya untuk memadamkan kobaran api. Akibatnya, bangunan semi permanen itu habis menjadi arang. Upaya menghubungi petugas pemadam kebakaran juga diurungkan. Selain jaraknya jauh, rumah toko tersebut sudah keburu terbakar habis. Lima unit sepeda motor, perhiasan, surat surat berharga, serta seluruh barang dagangan ikut terbakar. Mengalami kejadian ini, pemiliknya begitu syok. "Kalau ditaksir kerugian saya kurang lebih Rp 450 juta," ucap korban pasrah. (kin/fir)

Sumber: