Gandeng UB, Pemkot Malang Susun Masterplan Drainase

Gandeng UB, Pemkot Malang Susun Masterplan Drainase

Malang, Memorandum.co.id -  Pemkot Malang terus berupaya menyelesaikan permasalahan banjir dan genangan air. Salah satunya menggandeng para akademisi dari Fakultas Teknik (FT) Universitas Brawijaya (UB) untuk menyusun masterplan drainase Kota Malang. Masterplan dianggap sangat penting sebagai fondasi penanganan isu strategis banjir dan genangan yang diharapkan terintegrasi dengan rencana pembangunan daerah, rencana tata ruang, dan rencana sektoral terkait kebencanaan, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan lain-lain. Itu disampaikan Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Malang Ir Diah Ayu Kusumadewi MT saat berdialog dengan jajaran pimpinan dan tim ahli di gedung Dekanat FT UB, Kamis (14/4/2022). Masterplan drainase ini sebagai upaya untuk mencari solusi terhadap persoalan genangan air atau banjir yang terjadi di beberapa loaksi. “Masterplan drainase ini (nanti) jadi acuan betul, kitabnya, kita bergeraknya bagaimana. kita ingin menyelesaikan tidak per titik, tapi seluruh sistem,” kata Diah. Dikatakan, pertumbuhan jumlah penduduk dan aktivitas di Kota Malang yang tidak berubah luasannya membawa konsekuensi kebutuhan ruang terbangun dan segala dampaknya. “Ini sangat berpengaruh pada kondisi drainase bersama sejumlah faktor lain,” ujarnya. Faktor dimaksud antara lain dimensi saluran eksisting yang kurang memadai, drainase yang belum sepenuhnya terintegrasi satu sistem, pengaruh perubahan iklim yang memicu curah hujan ekstrim, hingga kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan. Untuk itu langkah-langkah jangka pendek terus dilakukan seperti pembersihan saluran oleh satgas drainase tingkat kota dan kecamatan, sudetan-sudetan, perencanaan bozem dan lain-lain. “Namun langkah komprehensif dibutuhkan demi efektivitas kinerja sistem drainase Kota Malang,” terangnya. Masterplan drainase yang akan disusun ini diharapkan dapat menginventarisasi seluruh saluran dan jaringan, mengevaluasi kapasitas dan karakteristik saluran eksisting, memetakan rencana daerah aliran drainase (DAD), dan merencanakan pengembangan saluran drainase sampai kedalaman peta spasial 1:2.000. Selain itu, juga meliputi desain operasi dan pemeliharaan setiap ruas serta indikasi program dan estimasi biaya per tahun menuju target zero genangan 2028. Sementara itu, Dekan FT UB Prof Ir Hadi Suyono ST MT mengapresiasi inisiatif kerja sama yang digagas Pemkot Malang sebagai sebuah bentuk keterbukaan untuk melibatkan aset intelektual perguruan tinggi dalam pembangunan. “Dengan kerja sama ini, kami berharap bisa memberikan kontribusi nyata untuk turut memecahkan permasalahan perkotaan di Kota Malang, khususnya drainase,” harapnya. Tim ahli yang akan diterjunkan mengawal proses penyusunan masterplan drainase meliputi berbagai keahlian. Diantaranya ahli sipil, ahli pengairan, hingga ahli penataan ruang yang dimiliki FT UB. Bersamaan, dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) perencanaan drainase antara Pemkot Malang dengan FT UB. Masterplan drainase ditargetkan rampung dalam delapan bulan. (ari)

Sumber: