Cegah Penimbunan dan Kelangkaan BBM, Polres Bangkalan Sidak SPBU
Bangkalan, Memorandum.co.id - Kebijakan pemerintah menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertamax menjadi Rp 12.500 per Jumat (1/4) lalu, tiba-tiba berimbas pada fenomena berkonotasi negatif. BBM jenis pertalite dan solar yang harga per-liternya di bawah pertamax, mendadak kerap-kali langka. Sinyalemen tak sedap itu segera mengusik kesigapan Kapolres Bangkalan AKBP lit Alarino,SIK. Didampingi Wakapolres Kompol Mukhamad Lutfi, Kasatreskrim AKP Bangkit Dananjaya dan beberapa Pejabat Utama (PJU), segera turun ke lapangan melakukan inspeksi mendadak ( sidak) ke lapangan. Setidaknya tiga SPBU yang tersebar di Kecamaran Bangkalan dan Kecamatan Burneh, serta SPBU di jalan akses Jembatan Suramadu sisi Madurad di Kecamatan Labang, secera bergilir disidak satu-persatu.” Sidak dadakan itu dilakukan Bapak Kapolres Jumat (8/4) mulai pukul 21.00 hingga tengah malam,” kata Kasi Humas Polres Iptu Sucipto, Minggu (10/4) siang. Setiap sidak di lokasi berbeda, AKBP Alith tidak hanya berdialog dengan pengelola SPBU untuk mempertanyakan normal-tidaknya pendistribusian BBM di Kabupaten Bangkalan. Terutama BBM jenis pertalite dan solar, yang dalam sepekan terakhir ini dikeluhkan masyarakat, lantaran kerap langka dipasaran. Umumnya, para pengelola SPBU kompak memberikan jawaban senada. Pasokan BBM ke Kabupaten Bangkalan, baik pertamax, pertalite dan solar, pasca kenaikan harga pertamax tetap lancar. Termasuk volume pasokan di masing-masing SPBU. AKBP Alith dan rombongan tidak percaya begitu saja. Pamen Polri asli Arek Suroboyo, itu meminta idzin kepada petugas SPBU untuk memonitor langsung volume kuota pendistribusian BBM pertamax, pertalite dan solar melalui layar monitor ATG (Automatic Tank Gauging) yang ada di tiap SPBU. “Alhamdulillah..., saya amati langsung volume pendistribusiian BBM jenis pertamax dan terutama pertalite dan solar tetap lancar sesuai kuota jatah yang dipatok Pertamina untuk masing-masing SPBU,” ungkap AKBP Alith. Kepada masing-masing pengelola usaha SPBU, AKBP Alith, mengingatkan agar mereka jangan sekali-kali menimbun BBM,utamanya jenis partalite dan solar, pasca kenaikan pertamax. Terlebih harganya Kemudian dinaikkan setelah peredarannya dibikin langka terlebih dulu.” Akal-akalan macam itu tidak boleh dilakukan. Jika ketahuan pasti kami tindak tegas,” tandas AKBP Alith. Kasihan rakyat kecil. Secara ekonomis, kemampuan mereka semakin melemah, setelah digedor pandemi covid 19 disepanjang tahun 2020 dan 2021 lalu. AKBP Alith juga wanti-wanti agar SPBU tidak mengobral layanan untuk mengisi drum dan cerigen ukuran besar milik pedagang BBM eceran di lingkup kecamatan dan desa. (ras).
Sumber: