Teroris dan Narkoba Menjadi Kasus Menonjol 2018
SURABAYA - Polrestabes Surabaya menggelar analisis dan evaluasi (anev) akhir tahun, Senin (31/12) pagi. Sepanjang 2018, tercatat beberapa kejadian menonjol, hingga mendapatkan atensi langsung dari Presiden RI Joko Widodo serta Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Peristiwa tersebut adalah kasus terosime. Yakni aksi bom bunuh diri yang dilakukan oleh satu keluarga, terhadap tiga gereja di Surabaya. Masing-masing adalah Gereja Santa Maria Tak Bercela, di Jalan Ngagel; Gereja Kristen Indonesia, di Jalan Diponegoro; serta Gereja Pantekosta, di Jalan Arjuno. Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan menyebutkan, dalam anev catatan akhir tahun 2018, peristiwa bom bunuh diri itu tidak hanya terjadi di tiga gereja, namun juga menyerang markas besar Polrestabes Surabaya." Perkara yang menonjol terjadi, kita tidak bisa lupa yaitu peristiwa pengeboman tanggal 13 dan 14 bulan Mei," ungkap dia. Sementara kasus lainnya yang juga mendapat perhatian tersendiri adalah kasus pencurian dengan kekerasan (curas) alias jambret. Meskipun bukan kasus yang paling banyak diungkap, namun kasus ini telah memakan korban jiwa yang tidak sedikit. Para pelaku aksi jambret alias curas, tidak memandang korbannya. Ada yang nekat melukai, memepet korban hingga korban jatuh dari kendaraan dan terluka, bahkan parahnya, hingga menyebabkan korban meninggal dunia. "Saya cukup konsen dengan masalah penjambretan. Ini kejahatan yang simple terjadi, tetapi harus dikerjakan secara beramai- ramai. Artinya, butuh keterlibatan semua pihak," tambah Rudi. Kedepannya, kasus ini akan menjadi perhatian tersendiri bagi kepolisian, serta mengimbau masyarakat turut waspada terhadap keadaaan sekitar." Masyarakat harus terus diedukasi, seperti tadi membawa ransel atau tas, jangan seperti itu (diluar jaket, red). Karena kalau tetap seperti itu, tentunya dengan mudah pelaku itu melakukan kejahatannya," tandas Rudi. Sementara itu, menurut catatan anev tahun 2018, ungkap kasus terbanyak atau tertinggi yang dilakukan oleh Polrestabes Surabaya adalah narkoba. Tercatat ada sebanyak 1.124 kasus penyalahgunaan narkotika ini berhasil diungkap.(fdn/tyo)
Sumber: