Sebelum Tawuran Tambak Asri Pecah, Warga Dengar Petasan
Surabaya, memorandum.co.id - Sebelum tawuran pecah di Jalan Tambak Asri, Minggu (3/4/2022) menjelang sahur, dua kubu tersebut sempat menyalakan petasan yang dibuat dari kaleng lalu disemprot spirtus. Daniel Lukas Rorong warga Tambak Asri mengira, bahwa kumpulan remaja berusia belasan tahun itu sedang menyambut datangnya bulan Ramadan untuk membangunkan warga di jam sahur. ""Awalnya saya mengira kumpulan remaja yang sedang keliling kampung untuk membangunkan sahur yang disertai bunyi petasan. Lama kelamaan, kok saya mendengar suara teriakan," kata Daniel ditemui memorandum.co.id di lokasi kejadian. Mendengar suara gaduh itu, saksi yang awalnya berada di dalam kamar, lalu keluar dan melhat langsung peristiwa itu dari balik pagar. "Terlihat, ada puluhan remaja yang berlari dari arah utara ke selatan sambil ada yang membawa pecut. Lalu kembali maju untuk menyerang. Entah, kubu atau siapa yang diserang. Lalu kembali lagi ke arah selatan," jelasnya. Pecut yang dimaksud oleh saksi itu adalah sarung yang dilipat oleh pelaku. Tak hanya itu, Daniel juga melihat ada yang membawa sabuk, gir dan juga senjata tajam (sajam). "Terlihat ada yang membawa pedang," ujarnya. Setelah kondisi kondusif, saksi keluar rumah melihat ada 2 remaja dan 1 ibu-ibu meminta pertolongan ke praktek dokter yang sudah tutup dengan mengetuk-ngetuk pintu. Mengingat waktu sudah larut, dokter praktik tersebut tak ada di lokasi. Lukas yang ditemani beberapa warga lalu menyarankan korban yang terkena sabetan sajam di bagian punggung tangan menyarankan, agar korban di bawa ke Puskesmas Dupak. "Karena terlihat ada 1 remaja yang berdarah dan mengaku terkena sabetan pedang. Pengakuannya remaja yang ditemani ibunya itu warga Tambak Asri Gang Gading," tambahnya. Informasi yang dihimpun, korban yang mengalami luka sayatan akibat Sajam itu telah di rawat di RSUD dr. Soewandhie, pasca dilarikan ke Puskesmas Dupak. Pasca tawuran pecah, sekitar pukul 02.00 WIB, 3 petugas berpakaian polisi dan 4 personel berpakaian bebas dari Polsek Krembangan tiba di lokasi kejadian. Daniel berharap, tawuran serupa tak kembali terulang di daerah tersebut. Sebab aktivitas itu dianggap mengganggu kenyamanan warga. "Semoga pelaku dan gerombolan yang terlibat dalam tawuran tersebut segera tertangkap dan diketahui motif penyebab terjadinya tawuran. Agar bibit-bibit preman dan sok jagoan di wilayah Surabaya, khususnya di Tambak Asri bisa segera diberantas," pungkasnya. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Krembangan AKP Evan Andias saat ditemui di Mapolsek Krembangan mengatakan, kasus tersebut ditangani oleh Polres Pelabuhan Tanjung Perak. "Ditangani Resmob Polres Pelabuhan Tanjung Perak, kalau mau konfirmasi silakan ke sana ya Mas," ujar dia. Yang jelas, Evan sudah mengantongi identitas terduga pelaku yang membawa sajam dari barang bukti rekaman detik detik aksi tawuran. "Pun juga saksi-saksi sudah kami datangi dan kami mintai keterangan siapa pria yang membawa sajam itu," (alf)
Sumber: