Ini Kata Keluarga Nenek yang Tewas Tersambar KA

Ini Kata Keluarga Nenek yang Tewas Tersambar KA

Surabaya, memorandum.co.id - Musriin (66), penjual nasi di sekitar Stasiun Kandangan, tewas ditabrak kereta api (KA) Ambarawa jurusan Surabaya-Semarang, Jumat (1/4) sekitar pukul 06.53.   Kondisi ini menimbulkan kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan. Yuni (39), keponakan Musriin, mengungkapkan,  pagi itu korban bersama cucunya yang masih berusia 5 tahun diantar Dandy, anak pertamanya, pagi naik motor ke warung untuk berjualan nasi. "Pagi itu korban sama cucunya hendak ke warung untuk berjualan nasi di sekitar lokasi kejadian," kata Yuni saat ditemui  di rumah duka, Jalan Kandangan Gunung Tangsih. Setelah sampai, jalan kaki dengan menyeberang perlintasan rel kereta api. Oleh korban cucunya diseberangkan lebih dulu, baru kemudian dia kembali lagi mengambil barang bawaannya. Nahasnya, sewaktu kembali menyeberangi rel sampai di tengah-tengah tersandung batu dan terjatuh. Belum sampai berdiri, bersamaan dengan itu ada kereta ekspress melintas dari timur ke barat lalu menabraknya. "Karetanya melaju cepat sekali. Jadi belum sampai bangun korban ditabrak kereta api. Sempat diteriaki warga tapi tidak dengar," ungkap wanita berhijab ini. Sementara itu Kapolsek Tandes Kompol Danu Anindhito Kuncoro saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tersebut. Kemungkinan korban berjalan dan menyeberang lewat jalur yang tidak semestinya. "Saat jalan mungkin tersandung bebatuan lalu jatuh. Untungnya cucunya itu berhasil diselamatkan sama orang-orang di sana. Cuma neneknya atau si korban lebih dulu tertabrak KA," kata Danu. Kalau dilihat dari kronologinya, sambung Danu, murni insiden karena tersandung batu. Tapi pihaknya tetap masih melakukan penyelidikan yang akan diupdate hasilnya. "Jenazah langsung dievakuasi ke RS dr Soetomo," tandas Danu. (rio)

Sumber: