Perjuangan Muslimah Sejati Pertahankan Iman (4-habis)

Perjuangan Muslimah Sejati Pertahankan Iman (4-habis)

Mobil Andik Ditabrak Truk di Singosari

Fatimah mengurus gugatan cerainya dibantu Win. Sekarang sedang dalam proses. Di sela itu, ada kabar buruk masuk telinga perempuan itu: Andik kecelakaan. Tidak sendirian. Andik bersama perempuan berambut cokelat sebahu. Namanya sebut saja Lia. Mobil yang mereka tumpangi dari arah selatan ditabrak truk dari arah berlawanan di kawasan Singosari, Malang. Lia selamat, tapi Andik luka amat parah. Tulang punggungnya remuk.   Fatimah kaget. Bagaimanapun dia masih tercatat sebagai pendamping Andik. Dia tidak bisa melepaskan tanggung jawabnya sebagai istri. Otomatis dialah yang sibuk mengurus tetek bengek kecelakaan itu.   Berurusan dengan polisi. Berurusan dengan rumah sakit. Dll. Dsb. Dst. Di rumah sakit, dia bahkan terpaksa beberapa kali bertemu Lia. Tidak banyak yang mereka bicarakan. Fatimah bahkan tidak pernah secara sengaja mengajak bicara. “Hanya sekali aku bicara dengannya. Untuk menyerahkan Andik,” aku Fatimah.   Fatimah berinisiatif menyerahkan sepenuhnya urusan Andik kepada Lia. Fatimah sudah angkat tangan. Fatimah juga menjelaskan bahwa dia sedang mengurus perceraiannya dari Andik.   Lia menyambut pernyataan Fatimah dengan baik. Lia yang mengaku sudah lebih dari tiga tahun berhubungan vs Andik bahkan berjanji bakal merawat lelaki itu dengan baik. Tapi, pernyataan Lia itu disampaikan sebelum dia mendengar penjelasan dokter yang merawat Andik.   Seperti diketahui, dalam kecelakaan, Lia yang duduk di samping kiri sopir tidak menderita luka berarti. Hanya lecet-lecet. Menurut dokter yang menangani mereka pascakecelakaan menginformasikan fakta lain. Menurut mereka, Andik mengalami benturan terlampau keras di punggung. Akibatnya, tulang punggungnya remuk di dalam. Dari luar memang hanya tampak lebam. “Dokter juga memvonis Andik bakal menderita kelumpuhan. Total. Seumur hidup. Selain tidak bisa berjalan, Andik dinyatakan tidak lagi bisa ereksi,” kata Fatimah.   Dia menambahkan bahwa setelah mendengar penjelasan tadi, Lia berubah sikap. Dia jadi jarang menjenguk Andik. Hari-hari terakhir Lia bahkan tidak pernah menampakkan batang hidungnya. Selintas Fatimah teringat sumpah Andik beberapa waktu lalu. (jos, habis)      

Sumber: