Rekontruksi Situs Makam Mbah Ratu Lamongan, Wujudkan Kawasan Representatif
Lamongan, memorandum.co.id - Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Senin (28/3) melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Cangkup Makam Nyai Ratu Andong Sari yang oleh masyarakat Lamongan diyakini sebagai Ibunda Patih Gajah Mada, di Dusun Cancing Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang. Pemugaran situs Makam Mbah Ratu (Nyai Andong Sari) diharapkan akan mampu menjadikan kawasan ini tidak hanya menjadi wisata yang bernilai religi, namun juga mampu merepresentasikan sejarah kejayaan nusantara yang berhasil disatukan oleh Patih Gajah Mada dalam naungan Kerajaan Majapahit. “Tentu ini sebagai sebuah rekontruksi dari kejayaan nusantara pada saat-saat yang lalu, yang hari-hari ini memang kami usahakan untuk terus kami rangkai, kami rekontruksi kejayaan-kejayaan itu. Dimulai dari peninggalan prasasti dan situs-situs jaman Kerajaan Majapahit, masa-masa perkembangan agama Islam, kejayaan pada masa-masa kolonial Belanda, serta peninggalan-peninggalan lain dari masa yang lampau yang terdapat di Kabupaten Lamongan ini,” ungkap Pak Yes. Menurut Pak Yes, pemugaran kawasan komplek pemakaman yang terdapat di Gunung Ratu ini merupakan momen penting bagi Kabupaten Lamongan untuk menatap masa depan yang lebih baik. Beliau berharap, kedepannya selain dibangunnya komplek makam ini menjadi kawasan yang representatif, juga akan ada kajian ilmiah yang dilakukan sebagai bukti yang menegaskan keberadaan situs sejarah tersebut di Kabupaten Lamongan. “Terima kasih kepada semua yang hadir dalam acara ini, kami mengharapkan support dan dukungan dari berbagai pihak untuk dapat mewujudkan kawasan Gunung Ratu yang representatif, juga kawasan wisata baik religi maupun edukatif, budaya, dan kawasan wisata yang berhubungan dengan perhutani,” tambah Pak Yes. Komplek makam Nyai Andong Sari ini akan direkontruksi dengan luas 2.706 m2, terdiri dari pembangunan cungkup Makam Nyai Ratu, cungkup pusara Kucing Condromowo dan Garangan Putih yang merupakan teman Dewi Andong Sari pada masa pengasingan, tempat istirahat, musholla, tempat wudhu, kamar kuncen, dan gapura. Sebagaimana dikisahkan, Gunung Ratu ini merupakan daerah yang oleh masyarakat sekitar dipercaya sebagai tempat dilahirkannya Patih Gajah Mada. Dimana pada masa itu, Ibunda Patih Gajah Mata (Dewi Andong Sari) diasingkan dari istana karena rasa iri dari istri Raden Wijaya lainnya atas kehamilannya.(*/gus)
Sumber: