Petani Gresik Beri 5 Mandat ke Gerindra
Gresik, memorandum.co.id - Pengurus DPC Gerindra Gresik 2021 - 2026 dikukuhkan Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad, Minggu (27/3/2022). Dalam pengukuhan yang berlangsung di tepian sawah Desa Kedungrukem, Kecamatan Benjeng itu diwarnai penyerahan lima mandat dari petani sekitar untuk Partai Gerindra. Lima mandat itu antara lain memperjuangkan hak-hak petani atas pupuk yang mudah didapatkan dan terjangkau. Kemudian mengawal industrialisasi yang pro terhadap petani. Seperti diketahui, perkembangan industri di Kota Pudak kian masif dan berpotensi menggeser sektor pertanian. Ketiga, petani meminta Gerindra untuk mengawal percepatan revitalisasi Kali Lamong, merumuskan kebijakan untuk mengantisipasi ganti rugi saat petani gagal panen akibat bencana banjir. Lalu merumuskan kebijakan hak seluruh masyarakat atas pangan dan mendukung produk pertanian daerah dan swasembada beras. Mendapat mandat tersebut, Ketua DPD Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad teringat Majalah Soeara Moeslimin Indonesia edisi tahun 1944. Di mana Rais Akbar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari membuat tulisan yang mengupas khusus tentang profesi petani. "Dalam tulisan itu dikatakan bahwa menjadi petani adalah pekerjaan mulia juga membawa berkah," ujarnya. Dijelaskan lebih rinci, keberkahan itu karena petani menghidupi semua makhluk. Tanamannya tidak hanya dikonsumsi manusia, tetapi menjadi makanan bagi makhluk lain di bumi. "Petani itu juga membawa berkah karena menghidupi semuanya. Bukan cuma manusia, tapi burung-burung, , tikus di sawah. Hewan-hewan ternak termasuk sapi kambing dan bahkan maling - maling," beber pria yang juga wakil ketua DPRD Jawa Timur itu. Ia juga menguti kitab Adab Al Dunya wa Al Din yang ditulis oleh Al Imam Al Mawardi. Bahwa negara ini akan kokoh kalau ada enam item salah satunya adalah tanahnya subur petaninya makmur. "Ini menjadi pesan moral bagi Partai Gerindra untuk memperjuangkan petani agar hidup sejahtera," tuturnya. Lulusan UIN Sunan Ampel Surabaya itu pun berkomitmen mengawal mandat para petani terbut dari tingkat kabupaten hingga nasional. Utamanya dari sisi kebijakan di legislatif. "Meskipun saya bukan dari Gresik, tapi hati saya untuk Gresik," tutupnya.(and/har)
Sumber: