Lamongan Hidden Gem, Pariwisata hingga Peninggalan Kebudayaan yang Direkonstruksi
Lamongan, memorandum.co.id - Kabupaten Lamongan, dengan kekhasan yang dimiliki baik dalam bidang kuliner, pariwisata, etos kerja, bahkan budayanya, merupakan wilayah yang berpotensi besar untuk menjadi jujugan studi atau sebagai pilihan tempat wisata ramah keluarga. Tidak hanya memiliki sumberdaya alam yang luar biasa seperti pantai dan perbukitan, Lamongan juga dianugerahi beberapa peninggalan sejarah mulai dari peradaban kejayaan di masa lampau, seperti peradaban Majapahit, peradaban Islam, hingga masa kolonial. Situs dan peninggalan inilah yang membuat Pak Yes sapaan akrab Bupati Lamongan ini, berkeinginan kuat untuk merangkai peninggan-peninggalan dan keunikan budaya Lamongan untuk kemudian direkonstruksi dalam visi misi mewujudkan kejayaan Lamongan yang berkeadilan. Melalui tema puncak peringatan HPN (Hari Pers Nasional) Provinsi Jawa Timur tahun 2022, yang digelar di WBL (Wisata Bahari Lamongan) Sabtu (26/3), yakni Discover The Lamongan Megilan Culture and Tourism, Pak Yes ingin memperkenalkan budaya 'Lamongan Megilan' dan sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Lamongan. "Tidak hanya memiliki pantai yang luar biasa, kami juga memiliki Desa Tlemang dengan warisan budaya Mendhak Sangring, Wanar Desa Agrowisata yang mengembangkan tanaman hias, Desa Parengan yang saat ini diusulkan sebagai Desa Devisa, wisata-wisata sejarah seperti situs Punden Berundak Sitinggil, makam Waliyullah, peninggalan Gapura Paduraksa, Kapal Van Der Wijck, Waduk Prijetan, dan banyak lainnya, yang ini ingin kami rekontruksi dalam visi misi mewujudkan kejayaan Lamongan yang berkeadilan," terang Pak Yes. Dalam peringatan HPN di WBL ini, Lamongan juga menampilkan pagelaran drama kolosal 'Nggugah Kejayaan Lamongan', yang bertutur tentang peristiwa-peristiwa penting awal mula perjalanan Lamongan menuju kejayaan pada masa lampau. Drama kolosal ini berkisah mulai peristiwa Pralaya hingga dibangunnya Candi Patakan, peristiwa pengasingan Dewi Andong Sari di Bukit Cancing yang kemudian melahirkan Patih Gajah Mada, perjuangan Sunan Drajat menyebarkan ajaran agama Islam, hingga kisah tentang Mbah Lamong. "Kami mengucapkan terima kasih khususnya kepada Ibu Gubernur Jawa Timur dan seluruh jajaran PWI Jatim, yang menempatkan puncak Hari Pers Nasional Jawa Timur ini di Kabupaten Lamongan. Tentu ini seiring dengan semangat kami untuk kebangkitan ekonomi khususnya pariwisata yang mulai bangkit pasca pandemi ini, yang terus kami dorong untuk bisa kembali pulih dan kembali bangkit," ujarnya. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang hadir pada kesempatan tersebut berharap, dengan dilaksanakannya HPN di WBL ini akan memberi dampak yang besar pada Kabupaten Lamongan. "Mudah-mudahan hadirnya HPN di WBL Lamongan ini akan memberikan penguatan dari berbagai sektor yang tumbuh kembangnya luar biasa di Lamongan," harapnya. Selain itu, dilaporkan Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim bahwa puncak acara HPN ini sebelumnya telah melalui beberapa rangkaian yang panjang, diantaranya yakni digelarnya bakti sosial dan kajian-kajian di berbagai daerah. "Bakti sosial ada bedah rumah bekerjasama dengan Pemprov Jatim dan pemerintah daerah Lamongan yang ditempatkan di Kabupaten Lamongan, ada 8 rumah. Kemudian memberikan pengurusan secara gratis kepada UMKM bekerjasama dengan Kabupaten Lamongan dan PWI Lamongan, ada 100 UMKM yang mendapatkan pengurusan gratis PIRT. Juga kajian di beberapa daerah, karena jurnalis tugasnya mengedukasi masyarakat jadi jurnalis harus cerdas," terangnya. Tidak hanya menjadi tuan rumah penyelenggaraan acara puncak HPN Jatim tahun 2022, Lamongan yang dalam hal ini adalah Bupati Yes juga menerima penghargaan PWI Jatim Award kategori tokoh pemerintahan daerah tahun 2022, atas kerja kerasnya dalam membangun daerah.(*/gus)
Sumber: