Jagoan Risma Didaftarkan, Whisnu Sakti Rajin Blusukan
SURABAYA - Meski Wali Kota Tri Rismaharini sudah mendaftarkan jagoannya ke DPP, namun tak menciutkan nyali kader PDI-P lainnya. Di antaranya, Whisnu Sakti Buana. "Saya sebagai kader bicara kesiapan saja, bukan masalah optimis. Diperintah partai seperti apapun kita selalu siap," tegas Whisnu Sakti, Minggu (20/10). Soal rekomendasi pasangan calon (paslon), Whisnu Sakti Buana yang kerap dipanggil WS menegaskan, sebagai kader PDI-P, dirinya patuh dan menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan DPP. "Itu kan sudah ada mekanismenya, soal rekomendasi itu kewenangan DPP.Saya melaksanakan tugas sebagai kader partai untuk mengabdi kepada rakyat Surabaya,"tandas WS. WS yang juga wakil wali Kota Surabaya ini menuturkan, dirinya menjalankan kewajibannya sebagai kader partai dengan sebaik-baiknya, tanpa menghitung apa yang diterima dan apa akibatnya. Ditanya soal blusukan yang dilakukan itu apakah bagian dari strategi meningkatkan elektabilitas? Whisnu menegaskan, dirinya dengan Wali Kota Tri Rismaharini sering bertatap muka dari dulu dan sudah menjadi kewajiban. “Saya dengan Bu Risma sebagai tugas pemimpin untuk turun kepada masyarakat. Apalagi saya punya semangat membangun Surabaya lebih baik,” tutur dia. Sementara siapa jagoan Risma yang telah didaftarkan ke DPP PDI-P membuat penasaran semua warga Surabaya, termasuk kader-kader PDI-P. Bahkan, pengurus DPC PDI-P Surabaya juga tidak tahu sosok yang digadang-gadang untuk menggantikan posisi Risma tersebut. "Siapa yang diajukan Bu Risma, kita (DPC PDI-P Surabaya, red) tidak tahu. Yang tahu, ya, Bu Risma, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan sekjen DPP,"ujar Sekretaris DPC PDI-P Surabaya, Baktiono, Minggu (20/10). Meski demikian, menurut Baktiono, usulan dari Risma tersebut tetap akan dilakukan survei oleh DPP PDI-P."Dalam survei itu tidak ada yang tahu, yang tahu hanya DPP. Itu dirahasiakan partai untuk menjaga kemandirian calon," ungkap dia. Politisi senior yang kini menjabat ketua komisi C DPRD Surabaya ini mengatakan, tidak menutup kemungkinan Risma juga punya tim sendiri yamg melakukan survei terhadap calonnya yang telah didaftarkan ke DPP. "Siapa yang diajukan bu Risma tentu sudah lewat kajian mendalam. Begitu juga cawali yang diajukan PDI-P sebagai partai pemenang pemilu juga tidak main-main. Dan jika DPP sudah memutuskan tentu yang dipilih adalah orang yang kredibel untuk memimpin Surabaya," tegas dia. Ditanya jika nanti DPP mengabulkan usulan cawali Surabaya yang diusulkan Risma, Baktiono menandaskan,sebagai petugas partai harus siap mengamankan keputusan DPP yang akan direkomendasikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. "Semua harus menjalankan, dan itu sudah berjalan berulang-ulang kali. Jadi pro kontra saat ini boleh saja. Apalagi calonnya juga banyak dan semua punya peluang. Tapi, kalau DPP sudah mengeluarkan rekomendasi dua nama yakni cawali dan cawawali, maka semua kader partai harus mengamankan," tandas Baktiono. (why/dhi)
Sumber: