Dengar Jeritan Emak-emak, Kapolres Jember Sidak Pasar dan Distributor Minyak Curah

Dengar Jeritan Emak-emak, Kapolres Jember Sidak Pasar dan Distributor Minyak Curah

Jember, Memorandum.co.id - Kapolres Jember, AKBP Hery Purnomo mendengar jeritan emak-emak perihal langkanya minyak goreng curah di pasaran langsung melakukan sidak ke pasar Sabtuan dan distributor CV Fajar Jaya di Jl Teuku Umar, Kelurahan Tegalbesar, Kecamatan Kaliwates. Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo didampingi Kasat Intelkam AKP Dartok Darmawan menerangkan, Polres melakukan pengecekan terkait ketersediaan minyak goreng curah yang dikeluhkan oleh masyarakat, khususnya emak-emak dan pedagang gorengan di Jember. "Hasil dari tinjauan di pasar tradisional untuk distribusi masih belum sepenuhnya lancar (belum normal), masih dialami para pedagang dimana distributor yang biasanya menyuplai ke pasar-pasar tradisional namun pedagang sendiri untuk datang ke gudang, " kata AKBP Hery Purnomo, Kamis (24/3/2022). Lantaran mengambil datang ke gudang untuk melakukan transaksi sehingga ada pengeluaran tambahan oleh karena itu para pedagang di pasar dengan harga yang tinggi. "Para pedagang mengaku tidak ada pengiriman dan harus ngantri dan transaksi ke gudangnya, sehingga mempengaruhi harga jual, pedagang membeli dengan harga Rp 15.500 maka harga di pasar tradisional menjadi tinggi yakni Rp 20.000/kg," beber alumni Akmil tahun 2001. Dalam rangka untuk mengurai kendala distribusi dari atas sampai bawah (dari hulu ke hilir) agar berjalan lancar sehingga harga lekas bisa normal sesuai dengan harapan Pemerintah. "Kami berharap kedepannya pasokan kesemua agen berjalan lancar dalam menghadapi bulan ramadhan, dengan harga sesuai ketentuan pemerintah untuk minyak curah harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.500," pungkasnya. Sementara agen dalam sepekan mendapatkan kiriman 2 kali, yang sebelumnya tidak ada kiriman, untuk harga sudah mulai membaik (turun), dengan harga Rp 15.500 hingga Rp 16.000. "Kalau distributor pengiriman nya lancar maka tidak ada penumpukan (antrean) pembeli, harganya pun juga akan mengikuti ketentuan, yakni lima belas ribu luma ratus hingga enam belas ribu," kata H.Achmad Safi'i Iskandar pemilik agen (kulon pasar Tanjung) di Jl Untung Suropati, Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Kaliwates. Menurut pemilik toko, Ali Iskandar, dalam kondisi normal sebelumnya minyak itu langka sehari mampu menghabiskan/ menjual 5 drum (900 kg setiap harinya), akan tetapi sekarang masih banyak kekurangan karena dalam seminggu dikirim 2 kali. "Jadi pengiriman masih belum lancar dan belum normal seperti sebelumnya sehari jual 900 kg dalam sepekan 5.5 ton tapi sekarang masih belum normal dan masih kurang, terakhir hanya dapat kiriman 2 kali seminggu," pungkas Achmad Safi'i Iskandar. Sementara Muhammad Ivan Fauzi Zakaria sebagai staf Dinas Perdagangan unit pasar Tanjung Jember mengatakan, distribusi ke pedagang toko masih minim atau kurang, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. "Sudah dalam seminggu di Pasar Tanjung tidak ada pengiriman sama sekali sehingga, padahal rata-rata setiap toko bisa menghabiskan rata-rata 300 kg sehari, sedangkan untuk minyak non subsidi (kemasan) stok melimpah namun harga sudah dua puluh lima ribu hingga dua puluh enam ribu per liternya," tutup Ivan Fauzi Zakaria. (edy)

Sumber: