Instruktur Siswa Dikmaba Pusdikkes Kodiklatal Dapat Penyegaran
Surabaya, memorandum.co.id - Siswa Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Kejuruan Analis Para Medis (APM) dan Dikmaba Kompetensi Khusus Angkatan XLI/2 yang menempuh pendidikan di Pusat Pendidikan Kesehatan Kesehatan (Pusdikkes) Komando Pendidikan Dukungan Umum (Kodikdukum) Kodiklatal mendapatkan penyegaran cara memberi instruksi (CMI) dari pengajar Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rabu (23/3/2022). Kegiatan penyegaran CMI yang digelar di ruang skill station Pusdikkes Kesatrian Kodiklatal Bumimoro Surabaya tersebut dibuka langsung Komandan Kodikdukum (Dankodikdukum) Laksma TNI Budi Raharjo. Hadir dalam pembukaan tersebut Komandan Pusdikkes Kolonel Laut (K) drg Ketut Triwanto, SpOrt dan para komandan pusdik di jajaran pusdikkes. Selain itu hadir, Ulhaq Zuhdi Spd MPd sekaligus narasumber dari Unesa. Adapun penyegaran instruktur tersebut diikuti 57 orang yang semuanya merupakan instruktur siswa Dikmaba Kejuruan Analis Para Medis (APM) dan Dikmaba Kompetensi Khusus Angkatan XLI/2. Selain dari Pusdikkes dan Pokgadik Kodiklatal juga diikuti Tenaga Pendidik (Gadik) dari RSPAL dr Ramelan Surabaya, Lakesla, Diskes Koarmada II, Diskes Lantamal V dan Subditkesud Juanda Sidoarjo. Dankodikdukum Laksma TNI Budi Raharjo dalam sambutannya menyampaikan, bahwa penyegaran CMI ini bertujuan menyamakan persepsi dalam memberikan pola pengajaran kepada siswa Dikmaba yang akan melaksanakan pendidikan di Pusdikkes Kodikdukum. Menurutnya siswa ini ada dua program yaitu Dikmaba kejuruan APM yang penerimaanya secara reguler dan Dikmaba Kompetensi Khusus yang penerimaannya berasal dari para tenaga Kesehatan setelah sebelumnya menangani pasien Covid-19. Lebih lanjut Dankodikdukum menyampaikan, bahwa penerimaan Dikmaba Kompetensi khusus ini sesuai perintah langsung Kasal Laksamana TNI Yudo Margono beberapa waktu lalu. Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan agar dalam penerimaan prajurit matra laut memasukkan para nakes yang sudah mempunyai profesi kesehatan, dengan catatan para nakes tersebut memenuhi standar penerimaan prajurit seperti kesamaptaan, mental idiologi dan kesehatan. Adapun Dikmaba Kompetensi khusus dari para nakes ini sudah angkatan ketiga dengan usia minimal 22 tahun dan maksimal 31 tahun. Sementara, Ulhaq Zuhdi dalam pembekalannya menyampaikan, bahwa guru militer adalah nara sumber yang dapat memberikan solusi dari setiap permasalahan yang terjadi di lapangan. Menurutnya untuk membangun suatu peradaban negara ada tiga unsur yang harus diperbaiki yaitu keluarga, guru atau pendidikan dan tokoh yang menjadi panutan, dengan peningkatan kualitas tiga elemen ini peradaban akan menjadi berkembang. Lebih lanjut, disampaikan dalam pendekatan berbasis mutu, kepemimpinan sekolah bergantung pada pemberdayaan guru dan staf lain dalam proses pembelajaran. Agar didapat output siswa yang berkualitas maka para guru diberi wewenang untuk mengambil keputusan sehingga memiliki tanggung jawab yang besar dalam memajukan peserta didik. Kegiatan penyegaran CMI bagi para instruktur siswa Dikmaba Pusdikkes ini sesuai dengan program prioritas Laksamana TNI Yudo Margono dalam membangun sumberdaya manusia TNI AL yang unggul dan profesional serta tangguh dalam menghadapi segala ancaman. (x3/fer)
Sumber: