Polsek Kalidawir dan Koramil 0807/08 Dukung Karangtalun Jadi Destana

Polsek Kalidawir dan Koramil 0807/08 Dukung Karangtalun Jadi Destana

Tulungagung, memorandum.co.id - Desa Karangtalun, Kecamatan Kalidawir resmi menjadi Desa Tangguh Bencana (Destana). Hal itu merupakan sesuatu yang baik, sehingga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI dan Polri. Setelah terbentuk menjadi Destana, Karangtalun kini merupakan desa penyangga desa-desa sekitarnya. Artinya, apabila terjadi bencana, tim siaga bencana Destana Karangtalun bisa langsung sigap dan tanggap menangani serta menanggulanginya. "Yang jelas kita sangat mendukung program bagus itu, termasuk pembentukan tim siaga bencana. Tentunya dengan adanya tim siaga bencana di desa, jika terjadi suatu bencana alam di desanya dan sekitar akan bisa langsung tanggap, sehingga bencana dengan cepat tertangani," ujar Kapolsek Kalidawir, AKP Haryono, kemarin siang. AKP Haryono mengungkapkan, hal itu dilakukan demi untuk keselamatan. Terutama kecepatan dalam menangani suatu bencana yang terjadi sewaktu-waktu. "Namun demikian kita berharap semoga di wilayah Karangtalun dan sekitarnya tidak terjadi bencana. Untuk itu, dengan adanya tim yang sudah terbentuk ini, jika sewaktu-waktu ada bencana akan lekas teratasi," tegasnya. Senada, Danramil 0807/08 Kalidawir, Kapten Arm Wasis Bintoro juga sangat mendukung program Destana dari BPBD Provinsi Jatim itu. Termasuk adanya sosialisasi kegiatan penanggulangan bencana. Danramil berharap, tim siaga bencana yang sudah terbentuk dapat mengetahui tahapan, dan apa yang harus dikerjakan sesuai bidang masing-masing. Mulai dari pra bencana yang meliputi pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, maupun peringatan dini. "Kami berharap rekan-rekan (tim siaga bencana) dapat bekerja sesuai dengan bidang masing-masing dan sesuai organisasi yang dibentuk," ungkapnya. Danramil melanjutkan, tugas berikutnya yang harus dipahami tim siaga bencana adalah tanggap darurat bencana. "Jadi apabila sewaktu - waktu terjadi bencana, rekan-rekan akan tahu apa yang diharapkan. Misalnya penyiapan obat, bahan makanan, dapur umum dan lain-lain," tambahnya. Kemudian untuk tahap ketiga, masih menurut Danramil, adalah pasca bencana. Di sana ada dua kegiatan, yakni rehabilitasi dan rekonstruksi. "Untuk rehabilitasi termasuk medis dan rekonstruksi adalah membangun kembali rumah rusak dan jalan rusak, sehingga kegiatan masyarakat bisa kembali pada posisi sediakala," pungkasnya. (fir/mad)

Sumber: