Pelajar SMA/SMK Deklarasi Tolak Radikalisme dan Anarkisme

Pelajar SMA/SMK Deklarasi Tolak Radikalisme dan Anarkisme

SURABAYA - Polda Jatim menggelar silaturahmi Forkopimda dengan ketua OSIS SMA/SMK se-Jatim di lapangan Mapolda Jatim, Rabu (16/10). Pada kegiatan yang dihadiri Kapolda Jatim Irjenpol Luki Hermawan, pejabat utama polda dan Forkopimda Jatim, para pelajar mendeklarasikan diri menolak radikalisme dan anarkisme. Kapolda Jatim Irjenpol Luki Hermawan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelajar SMA/SMK se-Jatim. Sebab, sampai saat ini tidak ada pelajar yang ditahan aparat kepolisian, karena ikut-ikutan unjuk rasa, anarkis dan lainnya. "Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pelajar SMA/SMK se-Jatim. Kami sangat terkesan mereka tidak terpengaruh ajakan-ajakan berita hoax di media sosial (medsos)," tutur Irjenpol Luki Hermawan. Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, tidak ada daun yang jatuh dengan sendirinya. Ada proses dan pasti itu atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa. “Karena itu, kita menyiapkan generasi Z untuk bisa menjadi bagian dari penerus perjuangan di negeri ini. Untuk melanjutkan kepemimpinan, manajemen pemerintahan, manajemen TNI/Polri, kuliah usaha dunia industri, dan lain-lain," ungkap dia. Menurut Khofifah semua  itu memang harus disiapkan lebih komprehensif dan sistemik. Perwakilan SMA/SMK seluruh kabupaten/kota se-Jatim dikumpulkan supaya saling mengenali rumpun budaya, Tapal Kuda, Mataraman, Madura, dan Pantura. Lebih jauh, Khofifah menuturkan, kebhinnekaan yang dimiliki oleh Indonesia itu luar biasa dan harus dijadikan potensi efektif untuk membangun bangsa."Perbedaan-perbedaan itu jangan jadi pemicu yang kemudian menimbulkan itoleransi, anarkisme, dan disintegrasi di antara rumpun-rumpun budaya yang ada. Mari kita jadikan sebagai sumber efektif untuk  membangun seluruh energi positif yang dimiliki terutama oleh para generasi Z,” pungkas dia.(why/dhi)  

Sumber: