UMM Kukuhkan Profesor Bidang Komunikasi Media Warisan

UMM Kukuhkan Profesor Bidang Komunikasi Media Warisan

Malang, memorandum.co.id - Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengukuhkan guru besar baru. Ia adalah Prof Dr Muslimin Machmud MSi. Guru Besar pertama, bidang komunikasi media tradisional di Indonesia. Prosesi pengukuhan, dilakukan di UMM Dome, Rabu (9/3/2022). Rektor UMM Dr Fauzan MPd. menilai, pengukuhan guru besar merupakan pagelaran prestisius. Ia berharap, mampu menambah dan memperkuat energi UMM meningkatkan daya saing Internasional. Apalagi, Kampus Putih menduduki ranking enam kampus swasta terbaik se-ASEAN. Menurut Fauzan, budaya komunikasi masyarakat saat ini, cenderung langsung dan instan. Hanya segelintir yang menggunakan sindiran dan perlambangan seperti pantun maupun puisi. “Puisi dan pantun sekarang hanya dipakai seni atau sastra belaka. Padahal, dulu menjadi media unutk memberi nasehat ke sesama. Selamat kepada Profesor Muslimin. Semoga bisa menginspirasi dan menebar manfaat berbagi,” terang Rektor. Ketua Badan Pembina Harian UMM sekaligus Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Dr Muhadjir Effendy MAP mengucapkan selamat kepada Muslimin. “Saya bangga, karena di bawah kepemimpinan Pak Fauzan, UMM mampu melahirkan profesor-profesor baru dengan begitu deras. Tidak hanya dari segi jumlah tapi juga bagus dari segi usia yang tergolong cukup muda,” jelas Muhajir. Muhadjir menilai, kajian Prof Muslimin, adalah sesuatu yang unik. Tidak banyak yang memperhatikannya. Menurutnya, media warisan akan terus mengilhami ruh perkembangan media massa. Itu dirasa akan lebih bagus jika dibarengi dengan kajian antropologi. Sementara itu, Prof Muslimin menjelaskan mengenai pemberdayaan media warisan di tengah gempuran media modern. Menurutnya, selain manfaat dan kemudahan, media modern juga memunculkan akibat buruk bagi masyarakat. “Berdasarkan kajian yang saya teliti ini, media warisan terfokus pada tiga hal utama. Hubungan antara manusia dengan manusia. Hubungan manusia dengan alam serta hubungannya dengan Tuhan Sang Pencipta. Ketiganya, memiliki pola masing-masing berbeda satu dengan yang lainnya,” tuturnya. Menurut muslimin, media warisan merupakan produk budaya masyarakat perlu diberdayakan. Mengingat, media tersebut telah menjadi bagian dari kearifan masyarakat. “Keberadan media warisan, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Sebagai salah satu sarana komunikasi yang efektif. Terutama dalam kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jatim Prof Dr Ir Soeprapto DEA memberi selamat. Selain itu, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Nur Cholis Huda. Mereka memotivasi dosen muda mengikuti jejak Muslimin. (edr/fer)

Sumber: