Asah Keahlian, 66 Mahasiswa Unusa Lolos Program MBKM
Surabaya, memorandum.co.id - Lebih dari 60 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) lolos program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk dua kategori kegiatan. Yakni, masing-masing sebanyak 29 mahasiswa lolos dalam program Magang dan Studi Independen Bersertifikat, dan 37 mahasiswa lolos program Kampus Mengajar. Kedua program ini merupakan program MBKM. Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah dan mendapatkan kemampuan, pengetahuan, serta sikap di dunia industri. Para mahasiswa diajak untuk bekerja dan belajar secara langsung dalam proyek atau permasalahan riil. Pengalaman belajar di luar perguruan tinggi selama lebih dari 16 minggu hingga 24 minggu. Mahasiswa yang lolos akan menjalani magang bersertifikat di perusahaan yang sudah dipilih. Dari kegiatan itu, mahasiswa dapat menimba ilmu dan pengalaman berkerja di dunia usaha dunia industri (DUDI). "Jadi mahasiswa bisa semakin siap jika sudah lulus dengan pengalaman bekerja magang di perusahaan yang sudah dipilih," kata Direktur Akademik, Kemahasiswaan (Akamawa) dan Perpustakaan Unusa, Umdatus Soleha SST MKes, Kamis (3/3/2022). Mahasiswa yang lolos, sebelumnya telah melalui tahap seleksi. Setelah lolos seleksi, ada beberapa perusahaan yang juga melakukan tes tersendiri. Mahasiswa yang lolos dalam program ini berasal dari berbagai program studi. Dijelaskan Umdatus, nantinya mahasiswa yang lolos program ini akan memperoleh nilai magang bersertifikat yang akan dikonversikan ke dalam mata kuliah yang mereka tempuh. "Sehingga mahasiswa bisa menyelesaikan studinya dengan baik meskipun ikut program ini," ujarnya. Umdatus berharap, mahasiswa bisa memperoleh ilmu langsung dari para ahli di DUDI, sehingga mahasiswa akan memiliki pengalaman bekerja setelah lulus. Sementara itu, untuk program Kampus Mengajar, mahasiswa yang lolos akan terjun langsung untuk mengajar ke sekolah yang sudah menjadi tujuan. “Di tengah pandemi saat ini, pemilihan lokasi sekolah disesuaikan dengan domisili mahasiswa yang berhasil lolos. Jadi mahasiswa ini bisa mengajar di seluruh Indonesia karena memang lokasinya disesuaikan tempat tinggal mahasiswa," jelasnya. Mahasiswa yang lolos dalam program Kampus Mengajar terdiri dari prodi D4 Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) sebanyak 8 orang, S1 Kesehatan Masyarakat sebanyak 9 orang, S1 Manajemen 2 orang, S1 PG PAUD sebanyak 2 orang, dan S1 PGSD sebanyak 16 orang. Lolosnya mahasiswa yang bukan dari pendidikan guru, menurut Umdatus hal itu cukup bagus, sehingga mahasiswa bisa mengembangkan softskill dalam hal mengajar anak sekolah dasar (SD) atau sekolah menengah pertama (SMP). "Mereka akan mendapatkan ilmu baru dalam proses pembekalan sebelum mereka turun di lapangan," ucapnya. Ke-37 mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar akan menjalani pembekalan sebelum turun untuk mengajar di sekolah yang dituju. "Melalui pembekalan mereka bisa mengimplementasikan ilmu yang didapatkan di kampus ke sekolah yang akan mereka tuju nantinya," jelasnya. Saat disinggung apakah pembelajaran di sekolah yang dituju berlangsung online atau offline, Umdatus menjelaskan, sekolah yang dituju yang akan menentukan. Bisa online atau offline. Namun yang pasti, dengan lolosnya mahasiswa ini, Umdatus berharap mahasiswa Unusa bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas. "Jadi ilmu mereka bisa digunakan terlebih di tengah pandemi saat ini sebagai salah satu upaya mencegah virus corona di sekolah yang mereka ajar," tuntasnya. (bin)
Sumber: