Geng All Star Gagal Menyerbu Markas Geng Jawara Kampung

Geng All Star Gagal Menyerbu Markas Geng Jawara Kampung

SURABAYA- Upaya pihak kepolisian bekerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menyelesaikan tawuran antargeng terus dilakukan. Meski beberapa hari lalu sudah dikumpulkan oleh Walikota Surabaya dan Kapolrestabes Surabaya untuk bersepakat damai, tapi masih saja ada belasan remaja yang berbuat onar. Terbaru, anggota Satreskrim Polrestabes Surabaya menggagalkan rencana geng All Star menyerbu markas geng Jawara Kampung di Jalan Simo Pomahan. Dari upaya yang dilakukan di Taman Mundu, Tambaksari itu, petugas mengamankan 17 orang yang terdiri dari 15 remaja dan 2 gadis yang mayoritas masih pelajar. Ironisnya, terdapat satu bocah ingusan yang masih SD. Polisi langsung bergerak menggerebek belasan anak di bawah umur tersebut. Beberapa orang berhasil kabur dari kejaran polisi. "Kami amankan 17 remaja yang mengaku dari geng All Star," kata Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran, kemarin Minggu (12/10) malam. Dari hasil interogasi awal, mereka berkumpul karena ada ajakan di media sosial dan grup whatsaap (WA) untuk bersama-sama menyerang markas geng Jawara Kampung. "Padahal geng Jawara Kampung sudah membubarkan diri. Hanya saja, geng All Star yang menolak berdamai tetap ingin menyerang markas geng Jawara Kampung," lanjut Sudamiran. Sudamiran sempat kaget mengetahui seorang anggota geng tersebut ada yang masih SD. Ketika ditanya mereka hanya mengaku ikut-ikutan dan tidak tahu permasalahannya. "Ini miris sekali ada yang masih SD. Dari hasil patroli siber diketahui jumlah mereka mencapai ribuan dan dibagi dalam 61 grup di WA," imbuh mantan Kasubdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jatim ini. Lanjut Sudamiran, pihaknya masih terus menyelidiki keberadaan geng ini (All Star). Mereka tidak hanya sekadar berkumpul saja, namun sudah menjurus ke tindak kriminalitas. Selain 17 remaja, petugas juga menyita barang bukti sabuk dan 10 motor. Terkait senjata tajam (sajam), petugas tidak menemukannya. Dari penyelidikan tidak ada ketua dalam geng tersebut, semuanya dikendalikan oleh admin grup WA. Terpisah, Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu Giadi Nugraha mengatakan, pihaknya meminta keterangan belasan remaja tersebut dan memanggil orang tuanya. Mereka mengaku jika memang hendak tawuran. Mengenai dua gadis yang diamankan, sementara ini mereka mengaku hanya ikut-ikutan saja. "Mereka tidak mengakui jika ikut geng, tapi mereka ada disana dan ikut berkumpul dengan geng tersebut (All Star) ," pungkas mantan Panit II Subdit I Keamanan Negara (Kamneg), Dit Tipidum Bareskrim Mabes Polri itu. (fdn/nov)

Sumber: