ASN Nekat Kurir Sabu untuk Biaya Hidup dan Sekolah Anak

ASN Nekat Kurir Sabu untuk Biaya Hidup dan Sekolah Anak

Surabaya, memorandum.co.id - Oknum aparatur sipil negara (ASN) yang berdinas di Kelurahan Romokalisari mengaku menjadi kurir sabu lantaran untuk memenuhi biaya hidup dan sekolah anak. Atas perbuatannya itulah, dia kini harus berurusan dengan petugas Satreskoba Polrestabes Surabaya. Parahnya lagi, tersangka mengaku sudah tiga kali menjadi kurir dengan sistem ranjau. Boediyanto (49), warga Perumahan Oasis, Sememi, hanya bisa tertunduk, saat digelandang petugas Satreskoba Polrestabes Surabaya, Jumat (25/2/2022). Penangkapan terhadap oknum ASN yang diangkat sejak 2008 itu, berawal dari informasi masyarakat yang melaporkan di wilayah Surabaya Barat kerap dijadikan tempat penjualan sabu yang diedarkan oleh oknum ASN. Saat ditelusuri jejaknya, akhirnya Boediyanto ditangkap petugas Satreskoba Polrestabes Surabaya di rumahnya dengan barang bukti sabu seberat 53,3 gram. Wakasatreskoba Polrestabes Surabaya Kompol Dodi pratama mengatakan terduga pelaku sudah terlacak jejaknya dari pemakai narkoba yang biasa memesan kepada Boediyanto. “Tersangka merupakan ASN dan telah tiga kali mengantarkan pesanan sabu dengan sistem ranjau, terduga pelaku diperintah oleh bosnya yang merupakan bandar sabu kemudian tiap berhasil meranjau ia dapat komisi sebesar 500 ribu rupiah,“ tegas Dodi. Di hadapan polisi, Boediyanto mengaku terpaksa mengambil pekerjaan sampingan sebagai pengedar sabu, lantaran tergiur keuntungannya besar dan merasa gaji sebagai ASN di kelurahan tak cukup untuk menutupi kebutuhan hidup keluarganya. “Iya Pak saya terpaksa mengedarkan sabu karena gaji saya sebagai ASN sudah terpakai untuk bayar utang, sementara untuk memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah anak saya nyambi jualan sabu,“ kata Boediyanto. (jak/fer)

Sumber: