Ketua Umum Saudagar Madura Serahkan Mandat ke Calon Pengurus
Sumenep, Memorandum.co.id - Pengusaha asal Madura yang tersebar di seluruh Indonesia mendirikan organisasi yang diberi nama Saudagar Madura. Sekretaris Umum (Sekum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Saudagar Madura, Abie Muliyar Muhtar mengatakan, perkumpulan itu didirikan dalam rangka untuk kemajuan ekonomi Madura. Menurut dia, wadah para pengusaha asal Madura ini sudah terbentuk pengurus di setiap kabupaten di Madura, yaitu Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Selama tiga hari terakhir mulai Bangkalan sampai Sumenep Ketua Umum (Ketum) DPP Saudagar Madura Akhmad Ma'ruf Maulana dan jajaran turun langsung menyerahkan mandat kepada calon pengurus. Abie Muliyar Muhtar menyampaikan, pengurus di tingkat kabupaten diberi tugas melengkapi kepengurusan sampai tiga bulan ke depan. "Setelah itu akan deklarasi. Akan mengundang para pejabat pusat hingga daerah," terangnya. Saudagar Madura juga hadir untuk saling support antar pelaku usaha untuk berjuang dan bangkit bersama. Selain itu, kondisi pandemi yang berdampak pada ekonomi masyarakat Madura tak luput dari perhatian para pengusaha yang tergabung di Saudagar Madura. "Mudah-mudahan Saudagar Madura hadir bisa memberdayakan ekonomi masyarakat Madura," ujar Abie. Sementara, Ketum DPP Saudagar Madura Akhmad Ma'ruf Maulana menyampaikan rencana program. Antara lain, event berskala Internasional. Yaitu kerapan sapi Madura Go To The World atau dunia Internasional. "Nanti para jokinya juga para turis asing yang sudah terlatih. Event ini juga siap mendatangkan sebanyak mungkin turis mancanegara," tutur Ma'ruf. Kemudian pembentukan Bank Madura. Tentang ini, para pengusaha Madura baik yang di dalam maupun luar Madura sangat mendukung. Tak hanya itu. Saudagar Madura juga akan memperjuangkan terbentuknya Provinsi Madura. Upaya yang akan ditempuh akan audiensi ke Komisi II DPR RI. "Kami akan meminta komisi yang membidangi pemerintahan itu mendesak pemerintah pusat pemekaran Madura jadi provinsi jadi prioritas," terangnya. Pembangunan Madura lanjutnya, dibandingkan Jawa sangat jauh tertinggal. Solusinya mempercepat pembangunan Madura harus jadi provinsi. "Jangan moro-moro mau bangun tol Madura. Jalan terpisah dua arah saja masih belum di Madura. Sejak dulu bagitu-bagitu saja jalan rayanya," katanya dengan nada serius. Pemilik usaha Wiraraja Group di Batam ini menegaskan, kondisi di atas membutuhkan kekompakan pengusaha Madura. Misalnya aktif mendesak pemerintah agar peduli Madura. Para pengusaha Madura diminta harus meniru pelaku usaha di daerah lain. Mereka meski berbeda latar belakang politiknya, ketika menyangkut kemajuan tempat asal, kompak bersatu. "Darah ke Madura-an kita harus mendidih untuk bangkit. Kemajuan Madura harus dipelopori pelaku bisnis. Ayo bersatu untuk Madura," tegasnya penuh semangat. (aan/gus)
Sumber: