Stok Daging Sapi Menipis, Komisi B DPRD Jatim Minta Pemerintah Turun Tangan

Stok Daging Sapi Menipis, Komisi B DPRD Jatim Minta Pemerintah Turun Tangan

Surabaya, Memorandum.co.id - Wakil Ketua Komisi B DPRD Jawa Timur, Mahdi mendesak stakeholder terkait di wilayah Pemprov Jatim segera turun tangan. Karena menipiskan stok daging sapi dan kebutuhan sapi potong menjelang bukan Ramadan dan Idul Fitri. "Kami minta pemerintah segera turun tangan, jangan sampai kejadian ini terulang setiap menjelang Ramadan," tegas Mahdi, Jumat (25/2/2022). Politisi PPP Jawa Timur ini, mengaku sedih. Karena satu persoalan belum selesai. Kini muncul persoalan lainnya. "Minyak goreng masih langkah di pasar, menyusul persoalan kedelai yang mahal. Kini kembali keresahan daging sapi yang menipis," kata Mahdi. Mahdi mendorong stakeholder Jawa Timur, tegas. Termasuk kebijakan subsidi pangan. Karena setiap kebutuhan rakyat yang disubsidi, ternyata selalu langka di pasaran. "Kami berharap ada solusi, sehingga rakyat tidak dirugikan," tutur Mahdi Sebelumnya Munthowif Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar Jawa Timur (PPSDS- Jatim) mengatakan memasuki bulan puasa dan Idul Fitri 2022 M/1443 H, pedagang sapi dan daging segar. galau. Mereka mengeluh kebutuhan sapi siap potong di pasar hewan tradisional Jawa Timur mulai langka. Sementara stok sapi dari Australia, Brasil juga sangat minim. Akibatnya harga sapi mengalami kenaikan. Bahkan pasokan sapi dari sejumlah negara penghasil sapi sangat menurun tajam. "Menjelang puasa dan lebaran Idul Fitri, stok sapi berkurang," terang Munthowif. ,Harga sapi dari Australia berkisar Rp 54.000,- perkilogram timbang hidup. Sementara harga daging segar Rp132.500 perkilogram.. Munthowif, langkahnya sapi siap potong di Jawa Timur membuat harga kebutuhan akan daging kian mahal. Dikarenakan daerah yang selama ini tergantung terhadap sapi eksport dari negara penghasil sapi bakalan dan sapi siap potong beralih ke sapi lokal. Ia mencontohkan. DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sumatera. PPSDS- Jatim menilai kondisi pasar hewan sapi potong di Jawa Timur, seperti di Tuban, Bojonegoro, Kediri, Malang dan Probolinggo, sejak 1 bulan terkahir ada kenaikan harga sapi. "Kenaikan harga sapi mulai Rp1.500.000,- sampai dengan Rp2.000.000,- perekor," tegas dia. Thowif menegaskan, jika dikonversi ke sapi timbang hidup. Perkilogram ada kenaikan Rp2000 sampai dengan Rp3000. "Jika disesuaikan dengan harga sapi hidup dengan DKI Jakarta, Lampung. Maka Jawa Timur akan terus mengalami kenaikan di harga Rp51.000 timbang hidup, dari harga Rp48.000 perkilogram," kata Thowif. (day)

Sumber: