PWI Jombang Beri Penghargaan kepada 9 Desa Terbaik

PWI Jombang Beri Penghargaan kepada 9 Desa Terbaik

Jombang, memorandum.co.id - Sejumlah desa di Kabupaten Jombang menerima penghargaan dalam rangka Tasyakuran Hari Pers Nasional (HPN) 2022 dan HUT Radio Suara Jombang di halaman kompleks Graha Media Kalan KH Wahid Hasyim Nomor 133, Jombang. Penghargaan yang diberikan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jombang kepada sembilan desa ada dua macam. Yaitu Desa Terbaik dalam Pengelolaan Informasi Digital dan Desa Terbaik dalam Pengelolaan Wisata. Dalam kesempatan tersebut, penyerahan penghargaan berupa sertifikat dan piala kepada sembilan desa berprestasi, dilakukan secara langsung oleh Wakil Bupati Jombang Sumrambah. Ketua PWI Jombang, Sutono mengatakan, bahwa penghargaan ini layak diberikan kepada desa-desa yang aktif dalam mengembangkan informasi digital dan meningkatkan ekonomi daerah melalui pengembangan wisata desa. "Apresiasi yang mendalam dari kami para wartawan. Karena menurut kami, desa merupakan unsur mendasar yang menghubungan antara pemerintah dengan masyarakat secara langsung," katanya, Rabu (23/2/2022). Sutono menjelaskan, untuk penilaian dan pemberian anugerah penghargaan, PWI Jombang melakukan observasi, meneliti dan menggali informasi dari berbagai pihak. Acuannya yakni sisi konten, informatif, desain, inovasi. "Dab komitmen pemerintah desa dalam pengelolaan informasi digital. Setelah melalui musyawarah bersama, muncul lima desa yang kami anggap layak mendapatkan anugerah penghargaan dari kami," jelasnya. Sementara, Ketua Panitia HPN 2022 Yusuf Wibisono mengungkapkan, terkait penilaian pengelolaan wisata desa terbaik untuk meningkatkan perekonomian daerah, merujuk pada destinasi yang ditawarkan, manajemen, pengaruhnya terhadap perekonomian lokal. "Serta komitmen dukungan pemerintah desa untuk menjaga keberlangsungan destinasi wisata yang dimiliki. Dari penilaian kami, ada empat desa yang layak mendapatkan apresiasi sebagai desa desa terbaik di Kabupaten Jombang dalam pengelolaan wisata," ungkapnya. Menurut Yusuf, dengan adanya anugerah penghargaan yang diberikan oleh PWI Jombang ini, mampu memacu semangat pemerintah desa lainnya yang ada di Kabupaten Jombang untuk menyampaikan informasi digital dengan baik. "Serta meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mengelola wisata desa. Kegiatan tak hanya berakhir pada kegiatan puncak ini saja. Untuk menjawab tantangan di era digital yang menuntut setiap jengkal dunia untuk terlibat dalam arus digitalisasi global," ujarnya. Yusuf menandaskan, PWI Jombang tidak ingin generasi muda terjebak pada arus informasi yang menyesatkan ataupun terjebak pada penggunaan internet yang tidak sehat. "Sebagai bentuk dukungan PWI Jombang terhadap pembangunan generasi yang berkualitas, kami akan melaksanakan safari jurnalistik dengan sasaran pelajar dan santri di Kabupaten Jombang untuk belajar jurnalistik dan bagaimana berinteraksi menggunakan internet secara sehat," tandasnya. Yusuf berkilah, jika tantangan jurnalisme saat ini hingga masa depan, memerlukan kesiapan pengetahuan dan skill para insan pers. Peningkatan kapasitas wartawan menjadi sebuah keharusan. "Karena itu, pada tahun ini kami menyiapkan sejumlah agenda capacity building bagi wartawan pada isu-isu kebencanaan, perspektif perlindungan perempuan dan anak. Serta memperkuat jiwa entrepreneurship melalui studi pengelolan dan pengembangan UMKM," tukasnya. Berikut sembilan desa penerima anugerah penghargaan dari PWI Jombang sesuai kategori. A. Lima desa terbaik dalam pengelolaan informasi digital sebagai berikut : 1. Desa Kedunglosari, Kecamatan Tembelang 2. Desa Daditunggal, Kecamatan Ploso 3. Desa Kayangan, Kecamatan Diwek 4. Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto 5. Desa Pulosari, Kecamatan Bareng B. Empat desa terbaik dalam pengelolaan wisata, sebagai berikut : 1. Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam 2. Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam 3. Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng 4. Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto Kemudian Wakil Bupati Jombang, Sumrambah dalam sambutannya menegaskan, kemerdekaan bangsa Indonesia masih sangat muda. Namun beban bangsa semakin berat, potensi perpecahan semakin tinggi. "Itu terjadi bukan dari bangsa lain, namun dari bangsa sendiri. Untuk menjaga keutuhan bangsa, kita harus rukun dan bersatu, tetapi itu sangat susah untuk dilaksanakan," tegasnya. Sumrambah mengungkapkan, oleh sebab itu jangan mudah mengupload berita atau kejadian yang berpotensi memecah persatuan bangsa. Saat ini, semua fokus pemulihan ekonomi. "Saat ini kita fokus pada pemulihan ekonomi dengan cara menggali potensi wilayah serta meningkatkan sinergitas. Mulai dari insan pers, pemerintah, TNI dan Polri," pungkasnya. (yus)

Sumber: