Boy Rafli Amar berharap sarana tersebut dapat dikembangkan sebagai sarana pendidikan yang dikelola oleh YLP yang merupakan mitra BNPT dalam berbagai program, seperti moderasi beragama, deradikalisasi, tempat mondok untuk para santri keluarga eks napiter (narapidana terorisme), maupun masyarakat umum.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi lembaga pendidikan yang mengembangkan terus konsep Islam rahmatan lil ‘alamin. Kemudian juga mendukung program moderasi beragama yang tentunya sangat kita perlukan hari ini ditengah keberagaman bangsa Indonesia,” terangnya.
Radikal terorisme menurut Boy Rafli Amar sama seperti virus corona, dapat menular dan tidak terasa namun dapat merubah perilaku menjadi destruktif. “Virus radikal terorisme ini menular seperti corona. Jadi bisa menular, tidak terasa, bisa OTG (tanpa gejala), tapi kemudian bisa merubah perilakunya, bisa destruktif dan bahkan bertindak membahayakan nyawa orang. Dan upaya hari ini adalah bagian dari program pencegahan, deradikalisasi, dengan memberikan dukungan pada masyarakat,” tambahnya.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang turut hadir dalam peresmian tersebut mengucapkan terima kasih atas fasilitasi yang dilakukan oleh sinergi Kementerian PUPR bersama BNPT, dalam rangka mewujudkan ketentraman, ketertiban, dan harmoni di Kabupaten lamongan.
“Kami selaku Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus berseiringan dalam rangka menanggulangi terorisme, radikalisasi, maupun paham-paham yang bertentangan dengan ajaran agama, pancasila, dan budaya di negeri kita. Kami akan terus bersinergi, terus bersama-sama, sehingga capaian yang kita inginkan bersama dapat terwujud,” ucap Pak Yes.
Menteri PUPR melalui Dirjen PUPR Iwan Suprijanto mengungkapkan bahwa pembangunan rusun tersebut merupakan salah satu wujud dukungan Menteri PUPR dalam mencetak anak-anak bangsa, sekaligus membentuk pusat pendidikan karakter bagi mantan eks napiter dan kombantan, sehingga tidak kembali ke komunitas lama.
Dijelaskan Kepala Balai P2P (Pelaksana Penyediaan Perumahan) Jawa IV Sultan Sidik Nasution mengungkapkan bahwa rusun tersebut diperuntukkan untuk YLP sendiri, untuk napiter dan anak-anaknya, serta masyarakat umum. Rusun tersebut didukung dengan fasilitas tempat tidur, lemari pakaian, kasur, tempat wudhu, kamar mandi dan toilet, dengan jumlah hunian 84 orang.
Selain itu, diungkapkan Ketua YLP Ali Fauzi, bahwa pihaknya berkomitmen membebaskan seluruh biaya. “Anak-anak eks napiter, kombantan, kita ajarkan di sini tidak memungut biaya. Ini bagian daripada upaya membendung akar terorisme,” ungkapnya.(*)