Amdal Lalin SPBU BP-AKR Harus Ditinjau Ulang.
SURABAYA - Komisi A DPRD Surabaya melakukan sidak di SPBU BP-AKR di Jalan Pemuda. Lantaran SPBU baru di tengah kota ini berdekatan dengan objek vital nasional seperti RRI."SPBU ini persis dekat dengan objek vital nasional yaitu RRI,”ujar Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Pertiwi Ayu Krishna, Senin (7/10/). Menurut dia, ada kekhawatiran ketika ada aksi demo dan pihaknya tidak tahu kapan jadwal demo itu ada.“Demo pasti ada setiap saat ya kan,” kata dia. Politisi Partai Golkar ini menjelaskan, karena anggota dewan berkantor di DPRD surabaya yang tidak jauh dari situ (SPBU AKR).“Apalagi dekat dengan gedung Negara Grahadi juga,”papar dia. Selain itu, dia menuturkan, kalau ada orang demo itu bisa tersusupi lalu melempar bom atau apa, lalu yang terkena apa.“Ya yang pasti objek vital yaitu RRI kena duluan ya kan,” tegas dia. Sedangkan kalau gedung swasta, dia menambahkan, tentunya harus dipikirkan juga, tetapi yang paling penting adalah objek vital.“Kalau terjadi apa- apa, kita nanti bisa disalahkan oleh pusat,” ungkap dia. Karena itu, lanjut dia, komisi A akan menelusuri dan segera memanggil pemkot meskipun semua perizinannya lengkap dan sidak ini tidak mengada ada.“Yang kita sidak ini mau izinnya lengkap atau apa, karena ada objek vital nasional itu yang harus kita pertanyakan kepada pemkot,”jelas dia. Sementara itu, anggota Komisi A DPRD Surabaya Arief Fathoni meminta kepada pemkot untuk meninjau ulang soal pemberian amdal lalin. Sebab, bisa menimbulkan sumber baru kemacetan di tengah kota. “Orang yang mau masuk ke SPBU ini (AKR) akan menikung langsung begitu juga keluarnya,” ungkap dia. Selain itu, Toni mengaku prihatin karena melihat wali kota gencar membangun trotoar dalam rangka memberikan rasa nyaman kepada pejalan kaki, namun tidak ada fungsinya. “Trotoar ini akan digunakan untuk akses in out (SPBU) sehingga warga yang duduk duduk sini itu menjadi tidak nyaman lagi,” pungkas dia. (alf/be)
Sumber: