Kapolres Minta Pelaksanaan Perayaan Imleks Sesuai Prokes
Surabaya, memorandum.co.id - Polrestabes Surabaya melaksanakan rapat koordinasi dengan masyarakat Tionghoa yang akan melaksanakan perayaan Imlek di mapolrestabes, Jalan Sikatan 1, Kamis (27/1). Rapat koordinasi persiapan pelaksanaan Imlek itu, dihadiri seluruh pengurus dari tempat ibadah di Surabaya. Mereka menyepakati untuk merayakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan, ketertiban, keamanan, dan saling menjaga di lingkungan Surabaya. Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusep Gunawan mewakili Forkopimda Surabaya dan warga Surabaya mengapresiasi kehadiran serta kebersamaan masyarakat Tionghoa Surabaya. Pertemuan ini tak lain bentuk salah satu kekuatan masyarakat Kota Surabaya yang akan merayakan perayaan Hari Raya Imlek. "Saat ini masyarakat Tionghoa akan melaksanakan Perayaan Imlek. Dan kurang lebihnya hampir sama. Artinya pembatasan kegiatan agama pada hari H sesuai dengan undangan, pemeriksaan, sistem barcode, kelengkapan ibadah serta waktu disesuaikan," kata Yusep. Untuk pengamanan tempat ibadah Imlek, Yusep akan inventarisiri ulang terkait jumlah titik-titik selain di tempat ibadah, baik daring maupun luring. Artinya kapasitas tempat ibadah akan disesuaikan dengan waktu. "Mereka yang tidak bisa hadir secara daring. Begitu juga dengan tatap muka. Sehingga kekhitmatan dari perayaan Imlek bisa dilaksanakan oleh masyarakat Tionghoa, keamanan tetap terjaga, kesehatan di tengah pandemi tetap menjadi antisipasi kita," pungkas Yusep. Sementara itu, Irwan Susanto dari Perma Budi mengatakan, diundang Kapolrestabes Surabaya dalam rangka persiapan perayaan Imleks. Dalam pertemuan kali ini, pihaknya dari warga Tionghoa menyepakati untuk merayakan dengan tetap menjaga protokol kesehatan, ketertiban, keamanan, saling menjaga di lingkungan Surabaya. "Dengan kesempatan kali ini kami masyarakat Tionghoa mengucapkan Tahun Baru Imlek kepada masyarakat di seluruh Kota Surabaya. Semoga selalu mendapatkan berkah, rejeki, kebahagiaan, dan keselamatan," jelas Irwan Susanto. Sembahyang di kelenteng tetap ada, masih kata Irwan, tapi pihaknya mengimbau kepada teman-teman agar tetap melakukan protokol kesehatan, pengaturan supaya tidak terjadi kerumunan sesuai peraturan yang ditetapkan dari pemerintah. (rio)
Sumber: