Dugaan Pelecehan Seksual di UINSA, Ini Tanggapan Rektorat

Dugaan Pelecehan Seksual di UINSA, Ini Tanggapan Rektorat

Surabaya, Memorandum.co.id - Terkait dugaan pelecehan seksual mahasiswa terhadap mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, pihak rektorat angkat bicara dan serius menangani kasus ini. Hal itu, diungkapkan Nurhayati, Humas UINSA Surabaya. Keseriusan pihak kampus setelah berkoordinasi dan menggelar rapat pimpinan dengan rekan-rekan dari Polda Jatim dan Polrestabes Surabaya membahas masalah postingan dari media sosial. "Namun sejauh ini belum ada laporan resmi terkait adanya pelecehan seksual. Selain itu, juga kami tidak terlalu gegabah dan perlu kroscek dulu kebenaran serta banyak pertimbangan sebelum melaporkan ke polisi," kata Nurhayati. Untuk saat ini, masih kata Nurhayati, pihak rektorat UINSA masih melacak terlebih dahulu kebenaran informasinya. Sejauh ini masih belum diketahui siapa pemilik akun yang menyebarkan kabar adanya pelecehan seksual di media sosial Instagram. "Kami juga sudah kroscek ke pemilik akun tersebut, ternyata pemilik akunnya juga kurang pro aktiv dan belum merespons permintaan kami. Jika memang ada informasi seputar pelecehan mohon diinformasikan kepada kami karena kamk juga bingung harus mengambil tindakan seperti apa," jelas Nurhayati. Nurhayati menambahkan, ada beberapa postingan yang tersebar di media sosial, salah satu postingan itu hasil repost dari semacam gerakan kemahasiswaan kampus lain. Memang sempat ada postingan dari mahasiswa kampus di UINSA di Jawa Tengah. Kemudian direpost oleh mahasiswa repost itu. UINSA mempunyai Satgas. Lantas mencoba berkomunikasi dengan pemilik akun yang merepost postingan dugaan pelecehan seksual tersebut. Satgas lalu sempat konfirmasi dan mencoba minta data kebenarannya. "Jika memang datanya benar adanya dugaan pelecehan maka kami akan mencoba mediasi. Akan tetapi pemilik akun juga tidak terbuka. Sakarang sampai saat ini masih melacak kebenarannya," tutur beber dia. Bukan hanya pihak Satgas yang melacak, tapi pihak Polrestabes Surabaya juga sempat mengaku juga kroscek juga ke pemilik akun, namun pemilik akun sulit diajak untuk bekerja sama. Terkait apakah akan membuat laporan polisi pemilik akun karena diangggap telah mencemarkan Kampus UINSA? Nurhayati mengatakan, sempat disarankan polisi untuk melaporkan akun, tapi pihaknya tidak gegabah karena ada Satgas UINSA. "Apabila repost itu dianggap berlebihan sempat disarankan laporan ke polisi," pungkas Nurhayati. Seperti yang diberitakan sebelumnya, muncul kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan mahasiswa terhadap mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya di Kampus Selasa (18/1). Informasi yang beredar di dunia maya melalui akun dengan nama @uinsa.garis.lurus. Akun tersebut menggunggah postingan dugaan pelecehan seksual terhadap mahasiswi UINSA. Postingan akun di atas menyebarkan postingan akun peretas_19 yang berisi dugaan pelecehan seksual oleh mahasiswa berinisial S kepada seorang mahasiswi yang dilakukan seorang aktivis di salah satu fakultas di daerah Wonocolo. Beredarnya isu tersebut, langsung direspos oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana saat dikonfirmasi membenarkan isu yang beredar dugaan pelecehan seksual di UINSA Surabaya di media sosial tersebut. Pihaknya langsung menerjunkan Tim PPA untuk mengecek kebenarannya ke pihak kampus. Namun setelah berkomunikasi dengan pihak kemahasiswaan, namun belum ada laporan terkait kejadian itu. "Benar tim siber kami menemukan adanya konten di media sosial yang mengarah pada informasi dugaan tindak pelecehan seksual di UINSA," kata Mirzal saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (18/1/2022). (rio)

Sumber: