Sebaran Dokter Umum di Jatim Belum Merata
SURABAYA - Penyebaran dokter umum di Jawa Timur rupanya belum merata. Meski jumlah lulusan dokter diklaim cukup, sejumlah daerah masih kerap dijumpai kekurangan dokter.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur, dr Kohar Hari Santoso, Selasa (1/10). Menurutnya, rasio dokter umum di Jawa Timur adalah satu banding 5900.
“Artinya satu dokter di Jatim harus melayani 5.900 orang. Idealnya, 1 banding 3.000,” ujarnya.
Lebih lanjut, dr Kohar menambahkan untuk Surabaya jumlahnya sudah terpenuhi. Berbeda dengan Madura yang rasionya satu banding 10.000.
“Bisa dibilang distribusinya yang kurang merata. Karena sebagian besar dokter-dokter ini membuka praktik di kota, sementara untuk di pedesaan rasio jumlah dokter dengan masyarakat tidak seimbang,” jelas dia.
Pria yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama RSU dr Soedono Madiun berharap, lulusan dokter baru tidak hanya terkosentrasi di perkotaan, melainkan melihat juga kawasan pedesaan.
“Karena masih banyak di daerah-daerah pinggiran yang kekurangan dokter umum,” ucap Kohar.
Untuk dokter spesialis yang ada di rumah sakit daerah, lanjut Kohar, standarnya sudah terpenuhi. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini mengatakan persebaran dokter spesialis sudah tercukupi.
“Kalau mencari dokter spesialis jantung di ujung Madura ya tidak ada. Makanya kami melakukan review kelas rumah sakit beberapa waktu lalu. Jadi rumah sakit tipe C, dokter spesialis untuk penyakit dasar itu sudah ada,” pungkas dia.(why/udi)
Sumber: