Sepekan, BPB Linmas Tampung 100 Drum Semburan Lumpur
SURABAYA - Sudah sepekan semburan lumpur bercampur minyak bumi dan gas di halaman rumah dinas milik PT Classic Prima Carpet Industries, Jalan Kutisari Indah Utara III/19, tertampung sekitar 100 drum yang sudah disediakan Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Surabaya. Petugas Badan Penanggulangan Bencana (BPB) Linmas Surabaya Suryo mengatakan, tekanan luapan lumpur di perum Kutisari Indah Utara III/19 masih sama dengan sebelumnya, Minggu (29/). Namun, setelah dicek petugas PGN menggunakan alat detektor gas, justru luapan gas methane menunjukkan mulai menurun mencapai 17.555 ppm dibandingkan sebelumnya yang mencapai 21.506 ppm, Senin (30/9) siang. "Kalau dilihat rata-rata per hari, kami telah menampung semburan lumpur mencapai 5-10 drum. Jadi sampai saat ini sudah terkumpul sekitar 100 drum. Sementara ini drum-drum tersebut ditimbun di lahan fasum perum Kutisari,"jelas Suryo kepada Memorandum di area semburan lumpur. Sementara itu, penghuni perum Kutisari Indah Utara III/19 Setyawan mengaku tidak terkejut melihat fenomena semburan lumpur di rumahnya. Sebab, dia menyadari bahwa di lokasi perum Kutisari Indah Utara merupakan lapangan minyak tambang zaman Belanda dulu. "Tidak ada yang aneh sih adanya fenomena munculnya semburan lumpur di rumah. Sebab, saya tahu sejarahnya dari awal. Justru orang luar atau warga baru yang heran karena belum tahu informasi bahwa zaman dahulu wilayah sini bekas tambang minyak milik Belanda,”ungkap dia. Lebih jauh, Setyawan mengaku, sementara ini bersama keluarganya mengosongkan tempat tinggalnya sampai kondisi semburan lumpur itu sudah dikondisikan aman oleh dinas terkait. “Sementara saya bersama keluarga tinggal di kos-kosan yang tidak jauh dari tempat tinggal.Ya, sambil menunggu perkembangan. Yang jelas, saya pasrahkan sepenuhnya dari awal kepada pemerintah untuk menangani semburan lumpur tersebut,”pungkas dia.(why/be)
Sumber: