Awal 2022, BIN Jatim Genjot Vaksinasi Anak
Jombang, memorandum.co.id - Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun awal tahun 2022 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, langsung digenjot oleh Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Timur bekerjasama dengan Puskesmas Pulo Lor. Vaksinasi hari ini dilaksanakan di SDN Denanyar 1, Jalan Nurcholis Majid Nomor 26, Denanyar, Kecamatan Jombang dengan target yang disiapkan sebanyak 217 dosis. Selain SDN Denanyar 1, vaksinasi juga dilaksanakan di SDN Denanyar 2, dengan target sebanyak 173 dosis. Total target untuk vaksinasi hari ini yakni sebanyak 390 dosis. Vaksin yang digunakan jenis sinovac. Vaksinasi Covid-19 anak tahap pertama ini, untuk mencegah serangan virus varian baru Omicron. Disamping itu, juga untuk mengejar tatap muka 100 persen. Salah seorang orang tua murid Endang Sulasmiati (45), mengatakan, bahwa vaksinasi di sekolah putrinya Indira Aliya Kirana (8), yang masih duduk di kelas 2 ini, sudah disosialisasikan kemarin lusa. Agar orangtua bisa mempersiapkan. "Jadi orangtua dikasih formulir, kita menyetujui atau tidak lalu dikumpulkan. Setelah itu dikasih tahu pelaksanaan vaksinnya tanggal berapa, gitu," katanya, usai antar putrinya vaksinasi, Selasa (04/1/2022). Menurut keterangan Endang, vaksinasi ini sangat penting. Hal itu untuk kekebalan tubuh, karena sekarang musim pandemi Covid-19. Dan melihat fisik putrinya sehat, dan ia pun mengijinkan melaksanakan vaksinasi. "Persiapannya sebelum berangkat ya sarapan pagi. Lalu membawa minuman manis, air putih. Teh manis sama susu," terangnya. Kepala Sekolah SDN 1 Denanyar, Wahyu Indriati menjelaskan, bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sekolah yang ia pimpin ini menyasar kelas 1-6 usia 6-11 tahun. Sedangkan untuk kelas 6 yang usia 12 tahun, sudah melakukan vaksinasi yang pertama. "Jadi total 203 siswa, yang sudah vaksinasi tahap pertama 20 siswa. Dan vaksinasi hari ini mayoritas yang dosis pertama," jelasnya. Persiapan yang dilakukan pihak sekolah yakni memberi edaran kepada orangtua murid terkait vaksinasi ini, diberi ijin atau tidak. Jadi ada surat tertulis dari wali murid. "Dan respon terhadap pelaksanaan vaksinasi ini, wali murid sangat mendukung. Hanya ada anak 1, 2 saja yang tidak boleh, karena memang dia punya sakit. Bila hari ini sakit, maka menunggu hingga sembuh lalu bisa vaksinasi," tukasnya. Sementara itu, Perawat Puskesmas Pulo Lor, Wildan Arifin memaparkan, bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini ada skrining. Bertanya kepada anak dan orangtuanya, apakah ada riwayat sakit kejang, jantung atau sesak atau sakit kronis lainnya. "Diperiksa suhu, tekanan darah, kemudian apakah ada nyeri tenggorokan atau tidak, atau tanda-tanda sakit ispa. Disitu untuk menentukan, apakah si anak ini bisa divaksinasi atau tidak," paparnya. Wildan menandaskan, apabila sekarang dia panas atau batuk pilek, itu bisa ditunda hingga sembuh. Tapi kalau ada riwayat seperti jantung, kejang dan kronis lainnya, pihaknya konsultasikan ke RS, dokter spesialis, apakah bisa divaksin atau tidak. "Untuk saat ini yang diberikan jenis sinovac. Usai vaksinasi, kita arahkan ke ruang observasi. Disitu kita terangkan tentang nanti kemungkinan kejadian setelah disuntik. Bisa panas ringan atau nyeri, mual," tandasnya. Wildan menegaskan, bila keluhannya ringan bisa diatasi dirumah dengan obat seperti paracetamol dan istirahat. Kalau keluhan tidak teratasi, bisa dilanjut dengan menghubungi petugas Puskesmas atau petugas vaksin yang tertera di kartu vaksin. "Untuk anak-anak usai divaksin, yang terpenting kalau sampai dirumah istirahat saja, kurangi aktivitas, dan makan seperti biasa," pungkasnya. (yus)
Sumber: