Ketua Banggar DPR RI Serahkan Bantuan 100 Alsintan kepada Petani di Sumenep

Ketua Banggar DPR RI Serahkan Bantuan 100 Alsintan kepada Petani di Sumenep

Sumenep, memorandum.co.id - Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) MH Said Abdullah menyerahkan bantuan 100 alat mesin pertanian (alsintan) kepada petani di 26 desa dari 18 kecamatan di Kabupaten Sumenep, Senin (3/1/2022). Said Abdullah didampingi Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Kepala Dispertahortbun Arif Firmanto saat memberikan bantuan di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Manding. Menurut Said Abdullah, bantuan yang diberikan khusus untuk masyarakat Madura tersebut sudah berjalan sejak 2010, yaitu semasa pemerintahan Bupati A Busyro Karim. "Sejak saat itu saya hampir setiap tahun memberikan bantuan minimal 50 hingga 70 unit alsintan kepada petani di semua kabupaten di Madura. Tahun ini 100 bantuan saya salurkan khusus untuk Sumenep," ujar Said. Politikus PDI Perjuangan itu mengungkapkan, bantuan tersebut tanpa pengajuan secara teknis oleh masyarakat, tapi permintaan khusus Said Abdullah kepada Menteri Pertanian RI untuk petani di pulau Madura. "Ini kan berbeda, kalau biasanya lewat dinas semuanya birokratis. Ini bentuknya langsung hibah memotong mata rantai birokrasi," tegas dia. Menurut Said, tujuan pemberian bantuan itu sederhana yaitu untuk lebih memudahkan petani dalam menggarap lahan pertanian. Karena selama ini banyak petani membutuhkan sarana pertanian modern. Legislator asal Sumenep itu mengaku bahwa masih banyak bupati yang mengharapkan bantuan Alsintan dari pemerintah pusat. Termasuk di Kabupaten Sumenep sendiri masih memerlukan setidaknya 4.900 mesin pertanian. "Kalau hanya setiap tahun 100 bantuan mesin untuk pertanian, ya sampai kuda makan besi tidak akan kelar-kelar nasib petani kita," tutur Said berkelakar. Ditanya soal ketersediaan air, Said Abdullah mengaku telah mencoba mengajukan dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK). Setidaknya, setiap Kecamatan terdapat tiga embung atau penampungan air. "Bahkan kami mencoba, problem air ini kan semata-mata embung. Problemnya adalah semakin lama lingkungan kita rusak. Kita tidak ingin anak cucu kita dengan lingkungan yang buruk akan merasakan dampaknya," imbuhnya. Said mengungkapkan, selain embung, DAK tahun depan telah digagas per kabupaten/kota akan mendapatkan alokasi dana Rp 1 miliar untuk penghijauan. "Karena yang paling pokok, kalau embung di mana-mana, kemudian pada saat yang sama pohon ditebang dimana-mana, embungnya nggak guna juga," ungkapnya. Selain itu, pihaknya memastikan saat ini secara keseluruhan hasil pertanian di Kabupaten Sumenep sudah surplus. Hal itu menunjukkan efektivitas dari Alsintan yang diturunkan ke kabupaten. "Walaupun keberadaan alsintan berada pada tingkat yang sangat minimalis dari pada kebutuhannya yakni 4.900 unit,”tandas dia. (aan/fer)

Sumber: