Aktivis Perempuan Lumajang Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru

Aktivis Perempuan Lumajang Bantu Warga Terdampak Erupsi Semeru

Lumajang, memorandum.co.id - Bencana alam erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada awal  Desember lalu memang banyak menyita perhatian publik. Relawan dari berbagai komunitas di berbagai daerah, hadir untuk membantu dalam penanganan bencana. Salah satunya, Mei Susanti, aktivis perempuan di Kabupaten Lumajang sekaligus kader dari salah satu partai politik ini turun langsung ke lokasi bencana untuk membantu warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru. ”Saya sebagai kader PDIP mulai erupsi Semeru hari pertama turun langsung ke lapangan. Kemudian di hari keduanya itu saya bersama teman-teman Duta Anti Narkoba berangkat ke Supiturang untuk memberikan bantuan. Sampai dengan saat ini kita terus berupaya memenuhi kebutuhan pengungsi dengan terus menggalang donasi,” ujar Mei, Kamis (30/12/2021). Mei mengungkapkan, bantuan yang telah diberikan yakni berupa paket alat tulis, tas sekolah, peralatan mandi, baju baru, mainan anak, paket skincare dan tas wanita. “Jadi bantuannya itu tidak hanya dari pribadi, tetapi juga dari beberapa lapisan yaitu donasi dari Duta Anti Narkoba kemudian donasi dari relasi saya termasuk dari baguna Jatim juga ada,” ungkapnya. Selain itu, Mei juga melakukan layanan dampingan psikososial (LDP) bersama beberapa komunitas di tiga titik lokasi yaitu di Desa Gentengan, SMA Candipuro dan Posko Utama Desa Penanggal. “Materi LDP diisi oleh saya, teman-teman badut, ikut andil juga Lumajang Merangkul dan Duta Anti Narkoba. Di sana kita kegiatannya tiktokan bareng, bagi-bagi hadiah dan snack. Yang dibagikan totalnya ada 1500 paket snack, untuk hadiahnya ada boneka, barbie dan lain-lain. LDP ini tidak hanya diperuntukkan bagi anak-anak saja tapi kita juga main game dengan Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu di sana,” tuturnya. Tak hanya memenuhi kebutuhan pengungsi dan LDP saja, Mei menegaskan bahwa dirinya juga membantu pembersihan lokasi yang terdampak erupsi Gunung Semeru. Ia juga membantu recovery di lokasi yang terdampak contohnya seperti pembersihan rumah. Selain itu, saya juga ikut membantu pembersihan pos pantau untuk relawan di tepi sungai Curah Kobokan yang sempat hancur terkena banjir susulan yang terjadi pada saat itu. " InsyaAllah saya akan kembali lagi ke sana hari Jumat dengan membawa asbes dan terpal untuk membantu proses pembangunan kembali pos pantau tersebut,” tegasnya. Sebagai lulusan teknik migas, Mei mengaku bahwa dirinya juga sempat mengoperasikan alat berat untuk membantu membuka jalan yang tertutup material erupsi. “Kebetulan saya adalah lulusan teknik migas jadi pada saat itu saya juga sempat pegang operator alat berat di lapangan, saya bantu buka jalan di lokasi terdampak,” pungkasnya. (fai)

Sumber: