Demo di DPRD Kota Malang Ricuh
MALANG - Aksi demo yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (ARD) di depan gedung DPRD Kota Malang, Selasa (24/9) siang berlangsung ricuh. Massa aksi yang berada di luar pagar gedung dewan melempar botol plastik berisi air, sandal, dan juga batu bata dengan sasaran gedung dewan. Aksi main lempar itu membuat kondisi yang sebelumnya kondusif langsung berubah drastis. Beberapa personel kepolisian, TNI, wartawan, anggota dan staf dewan yang berada di halaman gedung lari semburat karena menjadi sasaran lemparan. Akibatnya, satu anggota polisi dan wartawan terluka. Situasi chaos terjadi setelah massa yang ingin masuk ke gedung DPRD tidak dipenuhi karena dikhawatirkan justru membuat situasi tidak kondusif. Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika yang menemui perwakilan massa menolak keinginan tersebut meski perwakilan massa menjamin ketertiban massa aksi. “Kami tidak mau,” ujar Made menanggapi keinginan massa tersebut. Setelah perundingan tidak membuahkan hasil, perwakilan massa keluar bergabung dengan massa yang berada di luar pagar gedung dewan. Tak berapa lama, massa yang sudah berada di depan pagar pintu gerbang gedung dewan ini merangsek masuk. Terjadi, aksi saling dorong antara massa dengan polisi yang sudah siaga. Satu pintu sempat jebol dan berusaha diterobos kendati dijaga ketat polisi. Bersamaan, lemparan botol plastik berisi air, sandal, batu bata menghujani gedung dewan. Kericuhan mereda setelah konsentrasi massa dibuyarkan semprotan water canon. Kapolres Malang Kota AKBP Donny Alexander yang memimpin langsung pengamanan, berulang-ulang mengingatkan pada massa untuk menjaga situasi Kota Malang. “Mohon jaga kondusivitas Kota Malang,” ujarnya melalui pengeras suara. Aksi demo salah satu tuntutan antara lain menolak reforma agraria rezim Jokowi-JK dan rancangan UU Pertanahan. (ari/epe)
Sumber: