Selalu Mimpi Ketemu Wanita Seusia

Selalu Mimpi Ketemu Wanita Seusia

Selain dikenal cerdas dan selalu menjadi kapten kelas (ketua kelas, red) waktu di SD, masa sekolah dr Bagoes Soedjito Suryo Soelyodikusumo atau dikenal dengan dr Bagoes kembali dibedah Memorandum. Kali ini perjalanan sekolah tingkat pertama di SMP Petra II, dr Bagoes yang diganti dengan kata-kata saya itu diawali 1981 hingga 1984 yang dituangkan dalam 21 halaman buku. Sekitar 1981, saya masuk di SMP Petra II Jalan Embong Wungu. Karena dekat dengan rumah, saya cukup jalan kaki saja. Di SMP Petra II pagi tersebut, kelas 1 ada 7 kelas. Pada catur wulan pertama mendapat ranking 2, tapi hanya masuk lima besar pada catur wulan ke 2 dan 3. Saya kurang senang bergaul selama tahun ini. Sering diajak nonton, makan, tapi saya mau ikut jika bermain badminton. Keadaan ekonomi kita agak menurun, Oma sudah tidak kuat lagi menerima order jahitan, Opa Yan sakit jantung hanya Opa Tjiu saja yang bekerja itupun dengan penglihatan yang semakin menurun. Pada 1982, saya yang duduk di kelas 2 hanya masuk lima besar pada catur wulan ke 1, 2 dan 3. Waktu itu saya sudah bisa nyetir mobil dan sepeda motor. Mobil diajari sopir saya, Pak Ahmad, kalau sepeda motor diajari Om Diduk. Tiga kali saya jatuh dari sepeda motor. Opa Yan meninggal pada waktu beliau tidur siang. Bertepatan saat saya ujian caturwulan. Sejak di kelas 2 SMP ini saya selalu bermimpi ketemu seorang wanita yang seusia, tapi saya hanya bisa menemui dia di mimpi, dia sangat baik. Saya masih selalu memberi kepada teman-teman walau uang saku saya sedikit. Ini membuat Opa Tjiu sering marah kepada saya. Pada 1983, saya di kelas 3. Hanya masuk lima besar pada catur wulan ke 1 dan 2, tapi saya bisa mendapatkan ranking 2 di caturwulan 3. Saya minta dibelikan sepeda motor tapi tidak dibelikan oleh Oma. Orang-orang sering bertanya kepada saya mengenai hal-hal pribadi. Saya keturunan apa ? Papa saya di mana? Mama saya di mana? Papa saya kok banyak ? dan lain-lain. Itu yang seringkali membuat saya marah dan bertengkar secara fisik dengan mereka. Saya juara lomba menyanyi, saya ingat sekali lagu yang selalu saya bawakan adalah Ayah (Rinto Harahap). Saya masih selalu memberi ke teman-teman walau uang saku saya sedikit. Lagi-lagi Ini membuat Opa Tjiu sering marah kepada saya. Teman-teman sudah banyak yang mulai berpacaran tapi saya belum tertarik untuk itu. Selalu bermimpi tentang wanita itu, jadi kalau nanti berpacaran saya mau pacaran dengan wanita seperti itu. Selain memberikan kepada teman-teman, uang saya juga habis untuk membeli anjing. Saat yang terindah adalah tetap waktu Natal. (fer/nov/bersambung)  

Sumber: