Karang Taruna Citra Remaja Ikuti Workshop Waspada Skema Ponzi dan Investasi Bodong
Tulungagung, memorandum.co.id - Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Desa Sukorejo, Kecamatan Karangrejo, yang terdiri dari para pemuda-pemudi pemilik berbagai bidang usaha, mengikuti workshop waspada skema ponzi dan investasi bodong di balai desa, Kamis (16/12/2021). Skema ponzi adalah modus investasi palsu yang membayarkan keuntungan kepada investor dari uang mereka sendiri atau uang yang dibayarkan oleh investor berikutnya, bukan dari keuntungan yang diperoleh oleh individu atau organisasi yang menjalankan operasi ini Turut hadir dalam acara tersebut Kasi Ketenteraman dan Ketertiban Kecamatan Karangrejo Indiono, serta Kepala Desa Sukorejo Drs Mahput Hadi, dengan narasumber dosen UIN 1 Tulungagung Dr Yuliantoro SAp SPd MM. Ketua Karang Taruna Citra Remaja Desa Sukorejo Moch Aqil Maulana mengatakan, kegiatan ini digelar sebagai upaya untuk mewaspadai adanya skema ponzi, dan investasi bodong yang marak di lingkungan masyarakat. "Hal ini kami mengajak teman-teman khususnya yang memiliki usaha mikro kecil dan menengah. Diantaranya usaha teknologi tepat guna (TTG) berupa usaha bengkel las, penetasan bebek, ayam, peternakan kambing, dan ternak sapi," terang Aqil. Selain itu, tambah Aqil, ada juga kelompok tani milenial yang pelakunya adalah para pemuda dengan budi daya menanam lombok, dan pemasok sayur sayuran yang dikirim ke Tangerang, Jakarta, dan kota-kota lainnya. Di Kecamatan Karangrejo, lanjut Aqil, sudah banyak yang tertipu menjadi korban skema ponzi investasi madu klanceng. "Maka hal inilah timbulnya niat dan keinginan kami untuk mengadakan workshop agar tidak salah pilih dalam berinvestasi," tuturnya. Pihaknya berharap, setelah mengikuti workshop ini para peserta memiliki wawasan untuk mengelola keuangan, dan bisa menghindari model-model penipuan, seperti skema ponzi sehingga tidak merugi. Sementara itu, Kasi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Karangrejo Indiono mengapresiasi adanya workshop waspada skema ponzi dan investasi bodong ini. "Momennya sangat tepat sekali. Karena sekarang lagi viral berita adanya investasi bodong. Tentunya ini bisa untuk menghindari penipuan berkedok investasi yang menjanjikan namun semua sebenarnya bohong. Dan di Kecamatan Karangrejo sudah banyak yang menjadi korban," ungkapnya. Indiono juga berharap, setelah mengikuti acara ini semoga nantinya para pengusaha UMKM di Desa Sukorejo, tidak salah pilih dalam berinvestasi. Sehingga bisa menjadi pengusaha yang sukses, semakin maju dan berkembang. (kin/mad/fer)
Sumber: