Untag Terima Kunjungan Bench Marking Uniska Banjarmasin
Surabaya, memorandum.co.id - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menerima kunjungan dari Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska) Banjarmasin. Kunjungan Uniska dalam rangka ‘Bench Marking’ yang dilanjutkan dengan sesi diskusi. Uniska Banjarmasin sendiri merupakan perguruan tinggi swasta tertua dan terbesar di Kalimantan Selatan. Wakil Rektor I Untag Surabaya, Harjo Seputro ST MT yang hadir untuk menerima kunjungan tersebut mengaku bahwa kedatangan Uniska Banjarmansin ini menggembirakan dan telah dinantikan sejak lama pasca pandemi Covid-19. “Di masa MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), kolaborasi adalah kata kunci yang penting. Tentu kami berharap pertemuan hari ini bisa memberikan manfaat untuk kemajuan perguruan tinggi kita bersama," katanya, Kamis (16/12/2021). Sementara itu, Ketua YPTA Surabaya Drs Ec Mangapul Silalahi MM juga sepakat bahwa kehadiran kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka menjadikan kolaborasi antarperguruan tinggi menjadi penting. “Jika tidak maka akan tertinggal. Apalagi saat ini tantangan pendidik adalah untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan menghadapi persaingan," terangnya. Pada kesempatan yang sama, Rektor Uniska Banjarmasin Prof Abdul Malik SPt MSi PhD mengaku bangga bisa mengunjungi Untag Surabaya dan ingin menindaklanjuti kerja sama. “Dengan MBKM, sesama kampus swasta harus saling kolaborasi. Best practice yang baik bisa diadopsi agar kami yang di Kalimantan bisa maju,” katanya. Sedangkan Ketua Badan Pengurus Yayasan Unikska Banjarmasin, Drs H Budiman Mustafa berharap dapat berkolaborasi dengan Untag Surabaya khususnya di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi guna mendukung pemeringkatan Uniska Banjarmasin. Terpisah, Kepala Badan Kerja Sama Untag Surabaya Dr Tri Pramesti MS menyebutkan, kedatangan Uniska Banjarmasin ke Untag Surabaya sekaligus melakukan studi banding di Pulau Jawa. “Untuk Untag Surabaya sendiri, tim Uniska Banjarmasin ingin belajar terkait pengelolaan kelas bilingual dan implementasi MBKM. Pasalnya implementasi MBKM Untag Surabaya yang sukses menjaring 800 peserta diberi apresiasi oleh Kemendikbudristek RI," ungkap Tri. “Dengan kebijakan MBKM ini, tidak lagi kompetisi antarperguruan tinggi, yang ada adalah kolaborasi. Kunjungan hari ini dalam rangka studi banding," sambungnya. Ke depan, Uniska Banjarmasin disebut akan menjajaki kerja sama untuk pertukaran dosen dan staf serta kolaborasi riset dan pengabdian masyarakat. “Dengan Bench Marking ini, artinya Untag Surabaya dengan akreditasi A mulai dilihat. Harapannya kita tidak berhenti belajar meski jadi tolak ukur perguruan tinggi lain dan harus meningkatkan kualitas,” tutupnya. (mg3)
Sumber: