Bunga Desa vs Pejantan Tangguh (4)
Lihat Novan Gandeng Pria Wow...
Lika memastikan Novan beberapa kali masuk hotel bareng murid privat senamnya. Usianya bervariasi. Mulai yang ABG hingga yang lansia. “Awalnya aku simpan rahasia itu untuk diri sendiri. Kasihan Mbak Dinda yang terlalu tinggi menaruh harapan ke Novan. Bila suatu saat harus menyampaikan, aku tidak tahu harus memulai dari mana,” kata Lika bernada keluhan. Apalagi, kata Lika, sepupunya tersebut pernah mengeluhkan kondisi sebenarnya Novan di ranjang. Dingin dan tanpa ekspresi. “Seperti yang kulihat Ketika Novan masuk hotel Bersama wanita-wanita muda kliennya,” tambah Lika. Tapi, ekspresi berbeda terlihat saat Novan menggandeng atau merangkul oma-oma. Cerah dan ceria. Sepertinya ada darah segar terpompa hingga ubun-ubun. Menurut Lika, ada pengalaman yang lebih mengagetkan. Itu terjadi tidak di wilayah kota, melainkan di luar kota. Pacet, Mojoketo. Waktu itu Lika Bersama teman-teman kuliahnya weekend di vila salah satu teman. Anak pejabat. Menjelang matahari terbenam, Lika dkk menyiapkan bakar-bakar di halaman belakang hotel. Lika yang belum kebagian tugas iseng memainkan teropong menikmati panorama sekitar. Ketika teropongnya mengarah ke suatu tempat, Lika menangkap pemandangan ganjil. Di tepian sebuah kolam renang tampak dua orang lelaki sedang beradegan mesra. Sayang, pemandangan itu hanya terlihat sepotong-potong. Ada baliho bergambar anak good mather sebuah partai besar berkibar menghalangi pandangan. “Aku sempat membatin, apa mereka tidak sadar ya kalau perbuatannya diketahui orang lain?” kata Lika. Penasaran, hampir setiap saat Lika mengarahkan teropongnya ke vila berkolam renang tadi. Mencari adegan serupa? “Ya... eh tidak. Soalnya aku penasaran dengan salah satu dari lelaki yang bermesraan tadi,” katanya. Menurut Lika, lelaki tersebut sangat mirip dengan Novan. Tapi, itu tidak mungkin, karena Ketika Lika pamit hendak mengikuti acara kampus, saat itu Novan sedang berada di rumah. Sarapan bersama Dinda. “Tapi mungkin saja sih, karena kejadian itu kan berlangsung sore hari,” kata Lika mencoba-coba menganalisis persoalan. Sampai acara bakar-bakar selesai, teropong Lika belum juga menangkap gambar yang diharapkan. Malam itu dilalui Lika dengan penasaran membuncah. Nyaris tanpa tidur. Keesokan harinya Lika mencoba mencari vila yang tertangkap teropongnya sehari sebelumnya. Lika jalan-jalan sendirian menikmati udara pagi. Sejam kemudian tak sengaja Lika melihat sebuah sedan sport terparkir di garasi terbuka sebuah vila. Sedan bernopol L xxx ML itu dipastikan milik Novan. Tidak meleset. Tak lama setelah itu Lika melihat Novan dan teman prianya keluar dari pintu rumah. Wow... Tampak jelas-las-las-las. Mesra. Seperti sepasang kekasih saja. (jos, bersambung)Sumber: