Mengharap Suami Menikahi Wanita Lain sebelum Meninggal
Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Sejak divonis dokter mengidap kanker darah, kesehatan Murni menurun tajam dari hari ke hari. Tubuhnya kian lemah dan kering, bahkan dari beberapa lubang mulai keluar darah. Mengetahui kondisi ini, pria yang hendak dijodohkan vs Murni selangkah demi selangkah mulai mundur. Dia sepertinya sengaja menghapus jejak setelah beberapa kali sempat bertemu dengan calon istrinya itu. Pria tersebut, sebut saja Ramlan, yang biasa dipanggil Ramlan, tidak pernah lagi menampakkan diri. Begitu pula orang tuanya. “Murni pernah minta dipanggilkan Nak Dolah, karena dia yakin Nak Dolah tidak akan pernah meninggalkannya,” tutur Aziz. Namun pada saat hendak menemui Dolah, Aziz mendengar kabar bahwa lelaki yang pernah dijauhkan dari Murni tersebut baru saja menikah. “Saya tidak tega mengabarkan hal ini kepada Murni,” imbuhnya. Akhirnya Aziz terus berusaha menutupi fakta ini dengan menyampaikan kabar bohong kepada Murni. Dikatakan bahwa Dolah sudah pindah ke luar kota dan belum diketahui keberadaannya. Kondisi Murni makin menurun. Kabar ketidakjelasan Dolah tampaknya sangat memengaruhi kesehatannya. Beberapa kali Murni bahkan menyatakan sudah tidak kuat dan pamit hendak meninggalkan keluarga. Murni juga menitip pesan kepada ayahnya andai kelak bertemu Dolah setelah dirinya sudah dipanggil Yang Mahakuasa, “Sampaikan kepada Mas Dolah bahwa cinta saya tidak akan pernah mati.” Pesan tadi menggores sangat tajam di hati Aziz. Makanya, sebelum Murni benar-benar meninggal, dia berniat meminta tolong kepada Dolah untuk menikahi Murni. “Makanya kami ke sini,” tegas Aziz, yang khawatir umur Murni tidak akan lama lagi. Para dokter yang merawat Murni memang pernah menyampaikan bahwa Murni hanya akan mampu bertahan beberapa bulan, atau paling lama setahun. Karena itu, Aziz sekeluarga diharapkan menuruti apa pun permintaan Murni demi kebahagiaan akhir gadis tersebut. “Yang dibicarakan anak saya itu hanya Nak Dolah. Tidak ada yang lain. Karena itu bila Nak Dolah berkenan, tentu saja dengan rida Nak Tini, tolong nikahi anak saya,” tutur Aziz pelan. Sangat pelan. Lelaki itu lantas tergopoh-gopoh menarik tangan Dolah dan menciumnya. Tak hanya itu, Aziz juga menarik tangan Tini, menyatukannya dengan tangan Aziz, lalu kembali menciuminya. Air matanya menetes di tangan pasangan muda ini. Aziz berkali-kali menegaskan bahwa dia ingin menebus kesalahan kepada Murni dengan cara ini. Dia juga meyakinkan bahwa dia ingin memberikan kabahagiaan sepenuhnya kepada anaknya tersebut. Di sisa-sisa usianya. Tini tidak sanggup merespons permintaan ini. Dia hanya diam dengan mata turut basah. Sepertinya hati Tini diselimuti perasaan yang tidak tentu arah. Ada rasa kasihan, ada rasa heran, ada rasa ah… entahlah… semua tercampur aduk jadi satu. Sesaat kemudian istri Aziz, diikuti anak-anak mereka, menggapai tangan Dolah dan Tini, menciumnya, serta memohon keridaan pasangan ini untuk mengabulkan permintaan suami dan ayah mereka. (bersambung)
Sumber: