Perjuangan PSK Bongkar Praktik Prostitusi Mami Ambar Lumajang
Surabaya, memorandum.co.id - Bukan hal yang mudah mengungkap kasus prostitusi tersangka Nelsi asal Dusun Suko, Desa Sumbersuko, Kecamatan Sumbersuko Lumajang. Bisnis haram yang dijalankan wanita 41 tahun itu terbilang terselubung. Nelsi atau Mami Ambar menyulap tempat kediaman menjadi wisma sekaligus sebagai markas puluhan pekerja seks komersial (PSK). Mereka menyebut rumah tersebut Wisma Penantian. Di Wisma itu, Mami Ambar memberikan layanan seks kepada lelaki hidung belang. Tidak hanya wanita dewasa, Mami Ambar juga menyediakan layanan seks dari gadis berusia belasan atau belia. Di lokasi itulah salah satu korban berinisial TR memutuskan kabur. Dia kecewa karena pekerjaan yang dijanjikan Mami Ambar tak sesuai kenyataan. Gaji awal senilai belasan juta ternyata hanya sebatas ratusan ribu. "Korban berinisial TR kemudian kabur dari rumah sekaligus wisma itu. TR melompat melalui tembok belakang rumah pelaku," kata Dirreskrimum Polda Jatim Kombespol Totok Suharyanto, Kamis (25/11) siang. Akibat upaya tersebut, korban mengalami luka di sejumlah bagian tubuh. Kaki, lutut, tangan dan dahi korban terluka hingga mengakibatkan berdarah. Di luar tembok, korban menghubungi travel. Setelah itu, korban mengirim lokasi terkini sebagai tanda titik penjemputan. Di dalam mobil travel, korban meminta diantar ke Kota Surabaya. "Sebenarnya mobil jurusan Jakarta. Tapi sopir bersedia mengantar ke Surabaya," tandas Totok. Setiba di Surabaya, korban meminta tolong warga sekitar dan menceritakan kronologi insiden tersebut. "Oleh warga, korban lalu diantar ke Polrestabes Surabaya. Karena lokasi ada di Lumajang, kasus kami ambil alih," pungkas Totok.(fdn)
Sumber: