Pedagang Kue Taman Bungkul Jadi Korban Penipuan Modus Nenek Minta Pulsa

Pedagang Kue Taman Bungkul Jadi Korban Penipuan Modus Nenek Minta Pulsa

Surabaya, Memorandum.co.id - Waspada! Penipuan dengan modus "Nenek minta pulsa" marak terjadi di Surabaya. Kali ini menimpa Sarmi, asal Dusun Kedung Primpen, Keamatan Kanor, Bojonegoro. Kepolosan nenek 73 tahun itu dimanfaatkan penipu untuk mengirimkan pulsa sebesar Rp 1,8 juta. Modusnya, pelaku menghubungi nomor HP korban dan mengaku sebagai cucunya, Ari. Suara laki-laki yang menghubunginya tersebut suaranya sangat mirip dengan suara cucunya yang tinggal di Bononegoro, sehingga Sarmi percaya. "Sudah saya kirim keenpat nomor pelaku sebesar Rp 1,8 juta pada Minggu (20/11) sekitar pukul 15.00," kata Sarmi saat ditemui Memorandum.co.id di rumah kosnya di Jalan Keputran Kejambon II, Selasa (23/11). Merasa ditipu, Sarmi seketika histeris hingga tetangganya berdatangan ke rumah kosnya untuk mengecek apa gerangan yang terjadi kepadanya. Perasaan korban cukup beralasan karena uang yang dibelikan pulsa untuk penipu merupakan hasil utang tetangganya. "Uang yang dibelikan pulsa hasil utang karena uang saya tidak cukup," imbuh Sarmi menangis. Yang lebih miris lagi, pria berlogat bahasa Jawa yang menipunya kembali menghubungi nomor HP Sarmi pada Senin (21/11) pagi. Modusnya sama, seperti tak berdosa mengaku sebagai cucunya dan mengatakan sedang mengalami kecelakaan. Korban yang tidak mau tertipu untuk kedua kalinya, spontan minta uang pulsanya dikembalikan dan memarahi pelaku. "Kali ini saya angkat, tapi langsung saya olok-olok pelaku dan minta uangnya dikembalikan. Tapi pelaku langsung mematikan teleponnya," beber Sarmi. Ibu tiga anak itu berencana melapor ke polisi dengan bukti nomor HP pelaku. Kini masih menunggu cucunya, Ari datang ke Surabaya. "Saya masih nunggu cucu datang, baru akan melapor ke polisi," pungkas Sarmi. (rio)

Sumber: