Jatim Cegah Terorisme Membesar

Jatim Cegah Terorisme Membesar

Surabaya, Memorandum.co.id - Mencegah terorisme membesar di wilayah Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkomitmen menggelar program pencegahan terorisme serta reintegrasi eks napiter yang dibangun Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN). Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendukung kelancaran dan kesuksesan program KKTN ini. "Program ini menjadi salah satu upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat sekaligus proses reintegrasi khususnya bagi eks napiter," ungkap Khofifah Indar Parawansa saat menerima kunjungan Kepala BNPT Komjen. Pol. Boy Rafli Amar di Gedung Negara Grahadi. Program KKTN digulirkan di 5 provinsi di Indonesia dengan total 26 kab/kota, yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTB dan Sulawesi Tengah. Sementara yang menjadi pilot project program KKTN ini yakni Kabupaten Malang (Jatim) Kabupaten Poso (Sulawesi Tengah), dan Kota Bima (NTB). Menurut Khofifah, program KKTN akan membawa dampak positif karena bertujuan untuk memberdayakan kelompok rentan terpengaruh paham terorisme atau radikalisme serta mantan narapidana teroris (napiter). Sehingga, diharapkan kelompok ini memiliki skill untuk memulai usaha baik di bidang pertanian, wisata atau UMKM. “Program ini sangat baik karena seringkali kelompok-kelompok tersebut kesulitan mendapatkan peluang usaha atau pekerjaan. Belum lagi lingkungan sekitar yang cenderung kurang akomodatif menerima mereka kembali pasca menjalani hukuman dan sebagainya,” kata Khofifah Sementara itu, Komjen Boy Rafli Amar mengatakan, KKTN merupakan salah satu bentuk upaya penanggulangan terorisme melalui pendekatan lunak (soft approach) yang mengedepankan kesejahteraan. "KKTN bertujuan mendorong kemajuan pembangunan dan perekonomian daerah sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pada akhirnya mampu meminimalisasi gerakan radikal terorisme. Boy Rafli Amar menyebutkan, dengan memberdayakan kelompok-kelompok yang berpotensi rentan terpengaruh paham transnasional serta para eks napiter. Maka negara hadir di tengah-tengah mereka. Sehingga rasa nasionalisme dan cinta tanah air juga semakin meningkat. Program KKTN ini dilakukan melalui pemberdayaan sektor baik pertanian, perkebunan, maupun peternakan. Boy Rafli Amar mengatakan bahwa BNPT menyiapkan Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) di beberapa daerah di Jatim seperti Kota Surabaya, Kab. Malang, Kab. Lamongan, Kab. Sidoarjo, Kab. Probolinggo dan Kab. Magetan. Di Kab. Malang, BNPT menggandeng Perhutani melalui MoU sinergitas pencegahan tindak pidana terorisme melalui kerjasama pemanfaatan hutan yakni di Desa Duwet Krajan, Kec. Tumpang dan Desa Wonosari, Kec. Wonosari, Kab. Malang. “Mudah-mudahan ini menjadi kegiatan bersambung terutama bagaimana mengeleminisi ideologi terorisme yang menggunakan kekerasan pada masyarakat. Kita ingin memperkuat wawasan kebangsaan dan kita berharap masyarakat tidak mudah terbawa paham terorisme terutama pada kelompok yang kita perlu berikan kewaspadaan,” imbuhnya. Turut hadir Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT RI Brigjen. Pol. Ibnu Suhendra, SIK, Dirut Radikalisasi BNPT RI Prof. Dr. Irfan Idris, MA, Kepala Satgas Sinergitas BNPT Laksma. TNI. Joko Sulistyanto, Plh. Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono, Kepala Bakesbangpol Heru Wahono, Kepala Satpol PP Hadi Wawan, dan beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim. (day)

Sumber: