Wujudkan Tulungagung Kondusif dan Cinta NKRI, Perguruan Silat Apel Bersama
Tulungagung, memorandum.co.id - Dalam rangka menyambut HUT ke-816 Kabupaten Tulungagung pada Rabu (17/11/2021), dilaksanakan apel bersama perguruan pencak silat se-kabupaten bertempat di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Kegiatan itu dihadiri Kapolres Tulungagung AKBP Handono Subiakto, Bupati Maryoto Birowo, Ketua DPRD Marsono, Wakil Bupati Gatut Sunu Wibowo, Sekda Kabupaten Sukaji, Kasdim 0807 Mayor Inf Muji Wahono, perwakilan Kejaksaan Negeri Tulungagung, perwakilan Pengadilan Negeri Tulungagung, perwakilan OPD terkait, Ketua KONI Tulungagung Suwarsono, Ketua IPSI Kabupaten Tulungagung Suharto, Ketua Paguyuban Pencak Silat Kabupaten Tulungagung Mahrus Ali. Selain itu ketua dan perwakilan dari 12 perguruan silat yaitu PSHT, PSNU Pagar Nusa, IKSPI Kera Sakti, PSH Winongo Tunas Muda, PS Betako Merpati Putih, Perisai Diri, Persinas ASAD, Cempaka Putih, Budi Suci Melati, Tapak Suci, dan Porsigal. Serta ditambah satu peleton dari TNI, Polri dan satpol-PP. Bupati Maryoto Birowo mengatakan, selain menyambut HUT Kabupaten Tulungagung ke-816, apel bersama perguruan pencak silat se kabupaten ini juga dalam rangka silaturahmi, sekaligus mempererat persaudaraan dan mewujudkan kondusifitas wilayah. “Tujuan dari apel bersama ini salah satunya untuk menjaga persaudaraan atau perseduluran. Karena pada hakekatnya semua adalah saudara, walaupun berbeda perguruan silat diharapkan semua dapat menjaga persaudaraan atau perseduluran dengan sebaik mungkin,” ujar Bupati Maryoto Birowo. Sementara Kapolres Tulungagung AKBP Handono mengatakan, kegiatan ini adalah awal untuk menunjukkan kepada masyarakat, bahwa seluruh perguruan silat yang ada di Kabupaten Tulungagung bisa bersatu. “Kalau kita lihat sejarahnya bahwa rumusan Bhineka Tunggal Ika berasal dari Bumi Gayatri (sebutan lain Tulungagung-red) ini. Maka kita gelorakan kembali,” ungkap Kapolres. Ke depan, lanjut AKBP Handono, kegiatan yang digelar tidak hanya kegiatan prestasi. "Dari sekian ribu pesilat tidak akan menjadi atlet semua. Tapi bagaimana kita menjadi pendekar dan menjadi pahlawan dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya. Dilanjutkan Kapolres Handono, dari beberapa yang mendapat penghargaan tidak semua atlet. Ada yang berperan dalam penanganan covid, ada yang berperan dalam membantu kamtibmas, dan ada yang berperan membantu lingkungan sekitar. "Semua menjadi pahlawan di lingkungan masing-masing,” ucapnya. Masih menurut mantan Kapolres Nganjuk itu, ke depan agenda ini bersama pemerintah daerah dan perguruan pencak silat akan disusun. Seperti penanaman pohon secara bersama, penanggulangan bencana secara bersama, dan kegiatan lain-lainnya. “Meskipun kita berbeda tetapi tujuan kita adalah satu, yaitu untuk kesejahteraan Kabupaten Tulungagung. Ksatria dan pendekar diciptakan bermanfaat untuk lingkungannya, dan bermanfaat buat orang lain,” pungkas AKBP Handono. Dalam apel bersama tersebut diberikan penghargaan kepada anggota pesilat berprestasi, serta ditampilkan peragaan pencak silat seni tunggal, seni ganda, seni beregu/cerita dan tampilan seni bersama. (nn95/mad)
Sumber: