Empat Bulan Buron, Dua Bandit Motor Tanah Merah Digulung

Empat Bulan Buron, Dua Bandit Motor Tanah Merah Digulung

Surabaya, memorandum.co.id - Pelarian RF, (16), dan MRZ (18), warga Jalan Pogot Baru, selama empat bulan berakhir di tahanan Mapolsek Kenjeran. Keduanya ditangkap di rumahnya masing-masing dengan barang bukti kunci T dan motor Yamaha Mio L 4375 QD milik korban Angga (29), warga Jalan Tanah Merah. Awalnya ketika tiga remaja mencuri motor di Jalan Tanah Merah. Nahas bagi pelaku HR (16), asal Rusunawa Randu tertangkap basah dan dihakimi massa hingga tewas di lokasi. Polisi mendapat informasi jika ada dua tersangka lain yang ikut beraksi namun berhasil kabur. Hingga akhirnya anggota mendapatkan informasi dua pelaku berada di sekitar Jalan Pogot Baru. Polisi menyelidiki dan menyergap tersangka. Keduanya akhirnya diamankan polisi di rumahnya masing-masing. "Tersangka sempat melarikan diri usai ketahuan massa," jelas Kapolsek Kenjeran Kompol Buanis Yudo Haryono, Minggu (14/11/2021). Yudo mengatakan, tersangka RF diketahui masih di bawah umur sehingga berkasnya dipercepat dan sudah dilimpahkan ke Bapas. "Satu orang masih di bawah umur. Pengakuannya sekali saja, kunci T ini milik MRZ dan mengakui jika memang merencanakan mencari sasaran motor," ujarnya. Sementara, Kanitreskrim Iptu Suryadi menambahkan, bawa dua pelaku yang diamankan beraksi bersama HR (16) remaja asal Randu, Sidotopo Wetan, Kenjeran, yang dimassa hingga tewas di lokasi. "Ini kasus curanmor yang salah satu pelaku di masa meninggal dunia di Tanah Merah," jelas Suryadi. Diberitakan sebelumnya, tragedi yang menimpa HR tersebut disesalkan pihak keluarga. Keluarga korban tidak percaya atas kepergian putra pertamanya yang dikenal baik ini. Sang ayah, Suparman, menyesalkan perbuatan perbuatan main hakim sendiri tersebut hingga membuat anaknya meregang nyawa. “Dapat informasi anak saya meninggal karena diamuk massa, Selasa (24/8/2021),” kata Suparman saat ditemui di rumah. Bahkan ia sendiri melihat langsung aksi kekerasan yang menimpa anaknya dari rekaman video detik-detik HR tertangkap tangan, kemudian dimassa. Akibat main hakim sendiri ini, HR meregang nyawa dengan mengalami beberapa luka serius dibeberapa bagian tubuhnya. “Saya nggak tega melihat video saat anak saya ketika dihajar. Mereka sangat tega sekali melakukan itu,” cakapnya. Sebelum kejadian tersebut, Suparman menceritakan, bahwa anaknya izin keluar tidak jauh dari rusun sekitar pukul 01.00. “Pukul 02.00 anak saya itu masih di warkop dekat rusun,” jelasnya. Hingga akhirnya Suparman mendapat kabar dari tetangga bahwa ada remaja meninggal karena curanmor di Tanah Merah. Betapa kagetnya Suparman mengetahui musibah ini menimpa anaknya. “Sebelum dibawa ke rumah, jenazah dievakuasi ke RS Bhayangkara,” imbuhnya. (alf/fer)

Sumber: