Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Hidup Sehat

Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Hidup Sehat

Surabaya, Memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengingatkan warga Jatim selalu disiplin menerapkan pola hidup sehat. Hal ini ia sampaikan bertepatan dengan peringan Hari Kesehatan Nasional saat di Gedung Negara Grahadi, Surabaya Jum'at (12/11). ‘’Pola hidup sehat merupakan wujud nyata mencintai diri sendiri,’’ katanya. Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan, membiasakan menerapkan pola hidup sehat dengan makanan bergizi, olahraga, menjaga kebersihan dan lingkungan, tidur cukup, memelihara kebersamaan, dan interaksi sosial. Hari Kesehatan Nasional ditetapkan pemerintah pada tahun 1964. Kala itu, pemerintah bekerjakeras melawan wabah malaria yang muncul sekitar 1950. Ratusan ribu jiwa masyarakat Indonesia terkena wabah tersebut. Pada 1959, pemerintah membentuk dinas pembasmian malaria. Empat tahun kemudian, nama dinas tersebut diubah menjadi Komandi Operasi Pemberantasan malaria atau KOPEM. Pemerintah Indonesia bersama WHO dan USAID menarget malaria hilang pada 1970. Namun, pada 1963, sekitar 63 juta penduduk Indonesia sudah terlindungi dari penyakit malaria. Atas keberhasilan itu, pemerintah menetapkan 12 November sebagai Hari Kesehatan Nasional. Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2021 ini, pemerintah mengangkat tema 'Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku'. "Kesehatan menjadi indikator yang sangat penting dalam proses pembangunan. Itu bisa dilihat ketika tren pandemi Covid-19 meningkat. Pembatasan diberlakukan sehingga laju ekonomi menjadi terdampak," ujar dia. Pemerintah harus tepat dalam menentukan kebijakan kapan menginjak gas, dan kapan menginjak rem. ‘’Ketika masyarakat sehat, pemerintah bisa menginjak gas untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, baik skala lokal , regional, nasional, internasional,’’ tuturnya. Karena kesehatan menjadi unsur penting dalam mewujudkan Indonesia tumbuh. Untuk itu, pemerintah dan semua elemen strategis perlu sinergi dan kolaborasi. Seperti halnya, pola penanganan Covid-19 yang berjalan dengan kolaborasi dan sinergitas antar semua komponen saat ini. Yakni penerapan protokol kesehatan dan percepatan perluasan cakupan vaksinasi. Data pesebaran Covid-19 Jawa Timur per 11 November menunjukkan cakupan vaksinasi dosis pertama di Jawa Timur mencapai 65,63 persen, lalu dosis dua mencapai 40,62 persen. Pasien aktif positif tinggal 315 orang atau setara dengan 0,08 persen. ‘’Saya meminta masyarakat tidak lengah, tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan,’’ ujarnya. (day)

Sumber: