Kampong Ijo Sumenep Perkenalkan Gerakan Sedekah Sampah

Kampong Ijo Sumenep Perkenalkan Gerakan Sedekah Sampah

Sumenep, Memorandum.co.id - Puluhan kader lingkungan berkumpul di taman rekreasi Tectona untuk mengikuti workshop “Pengelolaan Lingkungan Berbasis Masyarakat kepada Kader dan Pegiat Lingkungan” di aula pertemuan, Rabu (10/11/2021). Setelah mendapatkan materi workshop, para pegiat lingkungan ini juga mengikuti Forum Discusion Group (FGD) tentang penanganan sampah. Kegiatan workshop tersebut bertujuan untuk mendengarkan masukan para kader dan pegiat lingkungan serta pengambil kebijakan dalam mengelola dan merawat lingkungan. “Selama ini kami melihat program ini hanya sebatas ada program dari pusat. Tidak berpikir itu penting atau tidak. Namun dengan FGD kami ingin tahu, ingin menyerap aspirasi kader lingkungan, pegiat lingkungan, kepala desa, lurah,” kata Ketua panitia kegiatan, Andritiyas Ningsih. Dengan FGD, sambungnya, dapat diketahui persoalan yang terjadi di tengah masyarakat. Ke depan, dirinya akan mengusahakan kegiatan-kegiatan workshop atau FGD dalam rangka membangun kesadaran dan kesamaan persepsi dalam mengatasi persoalan sampah. “Saya juga ingin mensosialisasikan bahwa kami di Bank Sampah Sumekar Sumenep itu ada yang namanya produk sedekah sampah. Ke depan, kami akan masifkan informasi perihal sedekah sampah,” tambah pegiat lingkungan dari komunitas Kampong IJo, Set Wahedi. Diperlukan satu kesamaan cara pandang dalam mengelola lingkungan dan sampah. Sehingga, jelasnya, kebijakan-kebijakan pembangunan tetap mempehatikan kondisi lingkungan di sekitarnya. Pihaknya akan berupaya mendorong para pemangku kebijakan, terutama dalam pembangunan, untuk memerhatikan kondisi lingkungannya. Dicontohkan, adanya pembangunan jalan paving di desa, kita berharap aparat desa atau pelaksana memperhatikan saluran air di sekitar jalan paving. Sehingga pembangunan jalan itu tidak menimbulkan masalah genangan di musim hujan. Masih kata Alumni Universitas Gadjah Mada itu, sedekah sampah Kampong Ijo yang bekerja sama dengan Bank Sampah Sumekar Sumenep. “Sedekah Sampah adalah satu gerakan untuk bersama-sama mengelola sampah dengan cara bermanfaat," ujarnya. Kerja sama dengan kafe-kafe juga dilakukan dengan cara setiap minggu berkeliling mengambil sampah-sampah dari kafe ke kafe. Ke depan, Kampong Ijo berharap tidak hanya kafe yang jadi donatur sedekah sampah melainkan rumah, hotel atau toko. Sebab, menurutnya, sedekah sampah ingin mengajak masyarakat agar sampah bisa dimanfaatkan, disedekahkan. Hadir dalam kegiatan workshop dan FGD lingkungan tersebut di antaranya, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Ernawan Utomo, Kepala Desa Pabian, dan lainnya.(uri/ziz)

Sumber: