Adik-Kakak Tambak Osowilangon Edarkan Sabu
Surabaya, memorandum.co.id - Satreskoba Polrestabes Surabaya meringkus empat pengedar dan kurir sabu. Dua di antaranya kakak beradik, Mahrus Yahya (27), dan Mahmud (22), warga Jalan Tambak Osowilangon Timur. Dari tangan mereka, petugas menyita barang bukti 19 poket sabu seberat 6,52 gram. Sedangkan dari MF petugas menemuka satu poket 0,27 gram, yang didapat dari kakaknya. Dari penangkapan kakak beradik itu, petugas mengembangkan kasusnya dan berhasil meringkus Ahmad (40), warga Jalan Kapten Dulasim, Gresik, dan Agus (23), warga Jalan Tambak Osowilangon Timur. Diketahui Ahmad merupakan penyuplai sabu ke tersangka Mahrus. Mahrus kemudian membagi sabu menjadi dua poket untuk dijual lagi kepada pelangganya inisial KL, yang kini masih dalam pengejaran. "Akhirnya kami tangkap AP (Agus), yang diketahui mendapat sabu dari KL. KL masih kami kejar," kata Kasatreskoba Polrestabes Surabaya Kompol Daniel Marunduri, Rabu (10/11/2021). Proses pengungkapan kasus tersebut, bermula anggota mencium adanya transaksi sabu yang sering dilakukan di Tambak Osowilangon Timur. Setelah dilakukan penyelidikan, anggota akhirnya berhasil menangkap Mahrus di rumahnya. Dari hasil penggeledahan di rumahnya, petugas menemukan 19 poket sabu. Saat diinterogasi, tersangka mengakuĀ sebelumnya ada 24 poket, sedangkan yang 3 poket sudah terjual dan satu poket diberikan ke adiknya Mahmud. "Dari pengakuan kakaknya itu, adiknya akhirnya kami tangkap juga. Kami juga sita uang hasil penjualan sabu," jelas Daniel. Hasil interogasi, diketahui tersangka Mahrus mendapat sabu dari Agus dan sudah empat kali ini membelinya. Terakhir ia membeli lima gram dan membayar Rp 4,5 juta. Polisi mengejar Agus dan akhirnya diamankan. "Sebenarnya kami mengejar bandar KL, tapi malah menemukan tersangka AP (Agus), yang selama ini menjadi kurir KL danĀ masih tetangga kakak beradik yang kami tangkap sehari sebelumnya," ujar Daniel. Sementara itu, Agus mengaku ia baru mendapat dua gram sabu dari KL. Mereka bertemu di pos satpam sekitar rumahnya. "Awalnya saya hanya membeli sabu dari KL. Ia membeli sebanyak empat kali, kemudian saya ditawari mau menjadi kurir dengan upah sabu," tutur Agus. (rio/fer)
Sumber: