Antisipasi Covid-19 Varian Delta Plus, Dinkes Surabaya Charger Ulang Semangat Juang Nakes
Surabaya, memorandum.co.id - Tenaga kesehatan (nakes) di Pemkot Surabaya sudah berjuang hampir dua tahun dalam penanganan pandemi Covid-19. Selama hampir 24 bulan, mereka rela berkorban dan bekerja keras melayani masyarakat. Karena setiap hari berkecimpung dengan Covid-19, tentu ada perasaan bosan dan jenuh yang dialami oleh mereka. Atas dasar itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menggandeng Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana. Melalui motivator ulung itu, Dinkes ingin men-charger ulang dan memberikan semangat baru kepada nakes maupun SDM kesehatan. Kegiatan pemberian motivasi itu berlangsung di Gedung Wanita Candra Kencana, Jalan Kalibokor Selatan, Selasa (9/11/2021). Setidaknya ada 300 peserta yang mengikuti kegiatan dan terbagi dalam tiga sesi. Penerapan per sesi kegiatan dilakukan agar tidak mengganggu pelayanan kesehatan. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Surabaya Hariyanto mengatakan, bahwa Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita menginginkan kerja sama antarnakes maupun tenaga nonkesehatan di Surabaya tidak kendor. Karenanya melalui kegiatan itu pihaknya ingin memberikan semangat baru kepada mereka. "Nah, untuk memberikan energi semangat baru kepada teman-teman, maka dilakukan kegiatan sharing komunikasi, motivasi kepada tenaga kesehatan yang ada di Surabaya. Khususnya dinas kesehatan pada hari ini," kata Hariyanto saat ditemui di sela kegiatan. Ia menjelaskan, bahwa kegiatan ini tak hanya diikuti tenaga kesehatan yang berada di lingkup Dinkes Surabaya. Tapi, juga seluruh pegawai nonkesehatan yang ada di dinkes. Seperti di antaranya petugas vaksinator, petugas Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), hingga yang bertugas di Gudang Farmasi Kota (GFK). "Hari ini pesertanya sekitar 300 orang dari dinkes, termasuk dari petugas vaksinator, Labkesda, dan GFK," ujarnya. Menurut dia, kegiatan ini sekaligus untuk mempersiapkan tenaga kesehatan agar jangan sampai lengah terhadap Covid-19 varian delta plus. Pihaknya berharap, nakes maupun SDM nonkesehatan tetap konsisten dalam menjalankan tugas pelayanan masyarakat. "Jadi kita memberikan persiapan kepada teman-teman agar tetap konsisten di dalam tugasnya. Khususnya dalam penanganan Covid-19. Jangan sampai nanti ada kasus seperti tahun lalu Desember. Mudah-mudahan tidak terjadi, kita berharap (pandemi) segera selesai," jelasnya. Sementara itu, Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana menilai, seluruh nakes baik di dinkes maupun RSUD dr Soewandhie sudah bekerja all out dalam menangani Covid-19. Nah, dengan melandainya pandemi di Surabaya ini menjadi momentum yang tepat untuk membangkitan semangat baru bagi mereka. "Ini adalah momentum untuk bagaimana mengembalikan semangat teman-teman. Karena bagi saya itu tenaga kesehatan adalah pahlawan. Mereka bahkan ada yang berkorban nyawa, berkorban keluarganya untuk membantu masyarakat," kata Dr Aqua. Dia pun sangat bersyukur hasil perjuangan dan kerja keras tenaga kesehatan di Surabaya dapat dirasakan oleh masyarakat. Hasil itu dapat dilihat dengan terus melandainya situasi Covid-19 di Kota Pahlawan. "Ini adalah hasil dari kerja keras, kerja cerdas, kemudian kerja ikhlas dan kerja tuntas yang akhirnya berkualitas dari hasil kerja sama teman-teman (nakes)," ujarnya. Maka dari itu, Dr Aqua pun sangat antusias ketika Kadinkes mengundangnya hadir ke Surabaya untuk dapat sharing ilmu dan memberikan motivasi kepada para nakes. Dia pun menyanggupi amanah itu namun dengan catatan tanpa dibayar. "Saya sebagai motivator dengan senang hati diberikan amanah. Dan saya tegaskan lagi dengan catatan ini gratis, saya tidak mau dibayar. Kenapa? Karena ini sumbangsi saya terhadap tenaga kerja di bidang kesehatan. Karena mereka sudah berkorban luar biasa," ungkapnya. Sebelumnya, kegiatan yang sama juga diberikan Dr Aqua kepada 1.200 tenaga kesehatan dan nonkesehatan di RSUD dr Soewandhie. Kegiatan itu pun terbagi dalam beberapa sesi. Bahkan rencananya, di tahun depan, ia bakal kembali memberikan motivasi kepada seluruh SDM Kesehatan di 63 puskesmas dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH). (fer/udi)
Sumber: